KabarBaik.co – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2025, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui dua program berkelanjutan, yakni peresmian fasilitas Hutan Sekolah dan pelaksanaan gerakan tanam sejuta pohon. Kedua inisiatif ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem hijau di Kabupaten Bojonegoro.
Serah terima fasilitas Hutan Sekolah di SMPN 1 Ngasem menjadi salah satu agenda utama. Acara tersebut dihadiri Asisten II Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, perwakilan dinas terkait, Forkopimcam Ngasem, serta manajemen PEPC. Kolaborasi multipihak ini menjadi langkah penting dalam mendorong kesadaran lingkungan sejak usia dini melalui pendidikan berbasis alam.
Program pengembangan Hutan Sekolah merupakan bagian dari Biru Langit Jambaran Tiung Biru, hasil sinergi PEPC dan LSM Ademos. Melalui program ini, sekolah-sekolah binaan, termasuk SMPN 1 Ngasem dan SMPN 2 Purwosari, aktif mengimplementasikan pengurangan jejak emisi karbon berbasis sekolah. Para siswa dan guru didorong memahami perhitungan emisi, mengubah pola konsumsi energi, hingga menjalankan aksi penghijauan terukur.
“Konsep imbal jasa terhadap alam menjadi pendekatan inovatif yang kami terapkan di sekolah,” ujar Manager Communications Relations & CID PEPC, Rahmat Drajat. “Selain edukasi emisi karbon, kami mendorong perubahan perilaku terkait energi, transportasi, dan kegiatan penghijauan.”
Hingga 2025, lebih dari 6.600 pohon telah ditanam di Hutan Sekolah SMPN 1 Ngasem, SMPN 2 Purwosari, serta kawasan hutan BKPH Clangap. Pemilihan varietas tanaman disesuaikan dengan kondisi lokal untuk menjamin ketahanan dan manfaat ekologis jangka panjang.
Fasilitas Hutan Sekolah kini berkembang menjadi ruang edukasi yang lengkap, dilengkapi mini arboretum, gazebo, hingga greenhouse. Kepala SMPN 1 Ngasem, Endro Setyo Widodo, mengapresiasi dukungan tersebut. “Hutan Sekolah menjadi ruang belajar inspiratif. Siswa tidak hanya menerima teori, tetapi terlibat langsung dalam merawat lingkungan. Komunitas Green Warrior juga semakin menguatkan karakter peduli lingkungan,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, PEPC JTB bersama IDFoS Indonesia melaksanakan gerakan tanam sejuta pohon di kawasan hutan Agrosilvopastura. Sebanyak 4.500 bibit ditanam dengan jenis tanaman yang dipilih berdasarkan kebutuhan konservasi dan potensi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Manager Program IDFoS Indonesia, Rizal Zubad Firdausi, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan sistem perawatan komprehensif, termasuk instalasi penyiraman otomatis dan pemantauan rutin. “Tahun depan, target kami mencapai tutupan lahan hijau 25%,” ujarnya.
Sejak 2022, total 13.524 pohon telah tertanam di kawasan konservasi dengan capaian tutupan hijau mencapai 16 persen hingga tahun ini. Selain itu, 300 pohon juga ditanam di sepanjang jalur peningkatan jalan usaha tani.
Rangkaian kegiatan ini mencerminkan visi holistik PEPC dalam menyelaraskan operasi industri migas dengan pelestarian lingkungan. Dukungan dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dunia pendidikan, dan masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan program.
“Komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan adalah investasi jangka panjang. Kami ingin menunjukkan bahwa industri energi dapat menjadi bagian dari solusi menghadapi perubahan iklim,” tambah Rahmat Drajat.
Melalui berbagai program tersebut, PEPC JTB berharap dapat menjadi katalisator hadirnya kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, sekaligus menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (*)






