KabarBaik.co – Viralnya perkara di RSUD Grati Kabupaten Pasuruan menuai banyak komentar dari netizen saat video diunggah di media sosial. Peristiwa bermula saat keluarga merasa kesulitan mencari pinjaman brankar (kasur dengan roda untuk memindahkan pasien) saat akan membawa pasien yang sudah meninggal untuk dibawa pulang.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (13/11) sekira pukul 17.00. Pasien yang menderita DBD meninggal dunia pukul 16.30. Pihak keluarga lalu akan membawa pulang pasien dengan ambulan desa. Miskomunikasi terjadi saat petugas mencari brankar yang terbawa di ambulan yang membawa pasien.
“Saat itu keluarga pasien panik dan petugas menghubungi sopir ambulan yang sedang mengantarkan pasien dari RSUD Bangil, miskomunikasi terjadi sehingga brankar yang dibutuhkan tidak ada,” kata Dyah Retno Lestari, Direktur RSUD Grati, Kamis (14/11).
Akibat kejadian ini, Retno bersama jajaran RSUD Grati melakukan pertemuan dengan pihak keluarga pasien untuk menemukan titik terang. “Tadi saya sudah ke rumah duka pasien dan bertemu dengan keluarga, kita saling minta maaf atas pelayanan yang terjadi kemarin malam hingga ramai di media sosial,” ucapnya.
Soleh, salah seorang paman pasien mengaku telah meminta maaf terhadap apa yang dilakukan keluarganya. “Saya juga atas nama keluarga minta maaf atas kejadian kemarin, dimana keluarga panik ingin segera membawa pulang mayat untuk dimakamkan,” ujar Soleh.
Dengan kejadian ini kedua pihak saling memaafkan dan tidak memperpanjang permasalahan tersebut. Pihak RSUD Grati juga mengaku akan melakukan evaluasi dalam pelayanan yang selama ini dirasa masih kurang maksimal. (*)
