Pertamina Gandeng Ponpes Gontor Dorong Penggunaan LPG Tepat Sasaran

oleh -122 Dilihat
IMG 20250712 WA0005
Agen LPG non-subsidi secara rutin mengirimkan pasokan ke outlet tersebut, sehingga pesantren tidak lagi perlu keluar untuk mendapatkan LPG.

KabarBaik.co – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus terus mendorong pemanfaatan LPG sesuai peruntukan, sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait pemisahan penggunaan antara LPG subsidi dan non-subsidi. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui kolaborasi bersama Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo.

Sebagaimana diketahui, LPG telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya dalam aktivitas rumah tangga dan usaha. Pemerintah menetapkan LPG 3 kg sebagai subsidi khusus untuk masyarakat kurang mampu, sementara Bright Gas merupakan produk LPG non-subsidi yang ditujukan bagi kalangan umum dan pelaku usaha. Namun, realitas di lapangan masih menunjukkan maraknya penyalahgunaan LPG subsidi.

Berangkat dari persoalan tersebut, Pertamina Patra Niaga melalui Sales Area Ponorogo menggagas program kolaboratif sebagai upaya edukasi sekaligus percontohan pemanfaatan LPG non-subsidi yang tepat sasaran. Pondok Pesantren Gontor dipilih sebagai mitra, mengingat pesantren ini memiliki berbagai unit usaha seperti laundry, rumah sakit, pabrik roti dan minuman, serta dapur umum—semuanya membutuhkan LPG dalam jumlah besar.

“Selama ini pesantren kerap kesulitan mendapatkan LPG, bahkan masih menggunakan LPG subsidi. Melalui program ini, kami ingin membantu sekaligus mengedukasi agar penggunaan LPG lebih tepat sasaran,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Sabtu (12/7).

Program kerja sama ini telah berjalan sejak tahun lalu. Kini, pesantren telah memiliki outlet resmi Bright Gas di dalam area pesantren. Agen LPG non-subsidi secara rutin mengirimkan pasokan ke outlet tersebut, sehingga pesantren tidak lagi perlu keluar untuk mendapatkan LPG. Keberadaan outlet ini juga membuka peluang tambahan, karena pesantren dapat menjual Bright Gas kepada masyarakat sekitar.

Ahad menjelaskan, pada awal kerja sama, Pertamina juga melakukan sosialisasi menyeluruh mengenai perbedaan dan peruntukan LPG subsidi dan non-subsidi. Sosialisasi ini dinilai efektif dalam membangun kesadaran dan komitmen pesantren untuk menggunakan Bright Gas sesuai regulasi.

Pihak Pondok Pesantren Gontor pun menyambut positif inisiatif ini. “Program ini sangat membantu dalam pengadaan LPG. Selain memperluas wawasan kami terkait peruntukan LPG, kini seluruh lini usaha pesantren telah beralih menggunakan LPG non-subsidi, mulai dari ukuran 5,5 kg, 12 kg, hingga 50 kg,” ungkap Dani Zakaria, pengurus Pondok Pesantren Darussalam Gontor.

Tak hanya memenuhi kebutuhan internal, outlet LPG non-subsidi di Gontor juga dimanfaatkan untuk melayani masyarakat sekitar secara legal dan tepat sasaran.

Lebih lanjut, Ahad menyebut bahwa model kerja sama ini telah direplikasi di pesantren lain, salah satunya Pondok Pesantren Lirboyo, dan akan terus diperluas ke pesantren lain di wilayah Ponorogo dan sekitarnya.

“Melalui sentralisasi distribusi LPG non-subsidi di pesantren, kami berharap semakin banyak masyarakat yang sadar dan patuh menggunakan LPG sesuai peruntukannya. Mari bersama dukung penggunaan energi yang tepat sasaran demi keberlanjutan,” pungkas Ahad.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.