KabarBaik.co – Suasana duka masih menyelimuti keluarga Dita Okta (20), Perempuan muda asal Plosoklaten, Kabupaten Kediri, yang ditemukan meninggal secara tragis di pinggir jalan Desa Popoh, Selopuro, Blitar, Senin (7/7).
Budi mengisahkan bahwa Jumat lalu menjadi kali terakhir ia melihat adiknya. Saat itu, keluarga tengah menggelar hajatan di rumah. Sang adik berpamitan hendak mengantar berkat ke rumah bosnya, sebelum akhirnya kabar duka datang beberapa waktu kemudian.
“Jadi hari itu kebetulan di rumah kita ada hajatan, lalu almarhum mau mengantar berkat ke rumah bosnya. Itu pertemuan terakhir saya,” ujar Budi, Selasa (8/7).
Budi menuturkan tak ada firasat apa pun yang muncul saat pertemuan tersebut. Sang adik yang bekerja di sebuah angkringan di daerah Wates bersikap seperti biasa, tanpa tanda-tanda yang mencurigakan.
“Tidak ada firasat apapun, semuanya berjalan seperti biasa. Kami juga nggak menyangka ini akan jadi pertemuan terakhir,” tambahnya.
Meski berat, pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian almarhum yang diduga jadi korban pembunuhan tersebut. Namun, kesedihan masih begitu terasa, terutama karena almarhum meninggalkan seorang anak yang masih sangat kecil.
“Alhamdulillah saat ini keluarga sudah mengikhlaskan semua. Tapi ya itu, almarhum meninggalkan anaknya yang masih berusia 16 bulan,” ucap Budi pelan. (*)