Petani di Jombang Gropyokan Tikus, Dinas Pertanian Libatkan Perusahaan hingga Pemdes

oleh -275 Dilihat
704c5552 89d8 4858 b989 9092abb73573
Para petani ketika melakukan gropyokan tikus. (Foto: Teguh)

KabarBaik.co – Puluhan petani jagung di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang menggelar aksi gropyokan atau perburuan massal tikus di lahan pertanian mereka, Senin (9/6).

Aksi ini merupakan bagian dari Gerakan Pengendalian Hama Terpadu yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Dinas Pertanian, pemerintah desa, Gapoktan, hingga perusahaan swasta.

Kepala Bidang Perlindungan, Pasca Panen, dan Pemasaran Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Hortikultura Dinas Pertanian Jombang, Akhmad Jani Masyhudi, mengatakan gerakan ini bukan hanya aksi seremonial, tetapi akan dilakukan secara berkelanjutan.

“Ini bukan gerakan sesaat. Kami bersama perusahaan, PPL, Pemdes, dan para petani berkomitmen melakukan pengendalian hama secara kontinyu,” ujar Akhmad di lokasi.

Dalam kegiatan ini, petani bahkan diperbolehkan masuk ke area peternakan milik PT SUR 3 yang diduga menjadi salah satu lokasi persembunyian tikus. Perusahaan menyatakan siap membersihkan semak-semak dan memperbaiki sanitasi area tersebut selama sepuluh hari ke depan.

Menariknya, terdapat sekitar 12 rumah burung hantu (pag upon) yang selama ini belum dimanfaatkan karena terkendala Standar Operasional Prosedur (SOP). Rencananya, rumah-rumah burung hantu ini akan dipindahkan dan dimanfaatkan oleh petani melalui koordinasi dengan pemerintah desa.

Dinas Pertanian juga menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, hingga panjang. Salah satunya adalah pembentukan Regu Pengendali Hama di tingkat desa yang akan dibentuk melalui musyawarah desa (musdes) dan mendapat dukungan penuh dari dinas.

Akhmad menyebut, serangan tikus telah menyebabkan kerusakan di sekitar 5 hektar lahan, dan mengancam sekitar 30 hektar lainnya. Selain jagung, tanaman lain seperti krai dan terong juga terdampak.

Ketua Gapoktan Desa Balongsari, Suwito, mengapresiasi gerakan ini dan berharap bisa terus dilanjutkan.

“Respon dari pihak perusahaan sudah baik, tapi kami harapkan realisasinya bisa segera dijalankan,” ujarnya.

Dengan sinergi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta, para petani berharap musim tanam mendatang bebas dari ancaman hama tikus yang kerap menyerang secara masif.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.