KabarBaik.co – Puluhan petani jagung di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, terancam gagal panen akibat serangan hama tikus. Warga menduga tikus-tikus tersebut berasal dari pabrik peternakan milik PT Satwa Utama Raya 3 yang berada tak jauh dari area persawahan.
Suwoto 54 tahun , salah satu petani setempat, mengatakan bahwa para petani mendatangi balai desa untuk menyampaikan tuntutan kompensasi kepada pihak perusahaan. Menurutnya, tikus-tikus itu mulai menyerang lahan warga setiap kali ada proses afkir atau pembongkaran ayam di dalam pabrik.
“Setiap PT SUR melakukan pembongkaran atau afkir, pasti tikus keluar dari dalam pabrik. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini, dan sekarang sangat merugikan petani,” ujar Suwoto, Senin (2/6).
Ia menyebutkan, jumlah tikus yang menyerang mencapai ribuan. Akibatnya, sejumlah lahan jagung habis dalam semalam. Para petani bahkan sudah melakukan upaya penanggulangan secara mandiri dengan memasang perangkap setrum di sekitar sawah.
“Misalkan petani yang nanam jagung itu 100 orang, kita pasang setrum ya 100 titik. Pakai aki, kuatnya semalam. Tapi tetap aja tikusnya banyak. Satu titik lahan 1.500 meter bisa habis dalam satu malam,” katanya.
Dampak dari serangan tikus ini sudah membuat banyak petani di Kedungsari gagal panen. Data kerusakan sendiri masih dalam proses pendataan oleh warga, pihak desa, dan perusahaan.
Menanggapi tuntutan warga, Kepala Desa Balongsari, Arifin, mengatakan bahwa pihak perusahaan sudah bersedia duduk bersama mencari solusi terbaik melalui musyawarah.
“Hasil musyawarah tadi ada tiga poin. Pertama, pagar miring milik perusahaan yang menutup akses jalan petani akan dibenahi akhir Juni. Kedua, ke depan jika ada proses afkir ayam lagi, akan ada komunikasi dengan petani sekitar. Ketiga, lahan yang terdampak tikus akan didata bersama oleh petani, pemdes, dan perusahaan,” jelas Arifin.
Soal kompensasi, Arifin menambahkan bahwa besaran nominalnya masih belum ditentukan karena masih menunggu hasil pendataan lahan yang terdampak.
“Kami harap ke depan ada evaluasi. Enam bulan sebelum panen, petani dan perusahaan bisa duduk bersama untuk antisipasi bersama,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan warga terkait serangan hama tikus yang merusak lahan pertanian, pihak PT Satwa Utama Raya 3 akhirnya angkat bicara. Wibowo Eko, selaku Penanggung Jawab Area (PJA) PT SUR Jombang, menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai upaya penanganan secara maksimal.
“Kami sudah melakukan pencegahan dan pembasmian secara maksimal. Tapi karena tikus ini bebas keluar masuk, kami juga tidak tahu pasti asalnya. Meski begitu, kami tetap akan bertanggung jawab,” ujar Wibowo usai musyawarah bersama warga di Balai Desa Balongsari.
Dalam kesempatan tersebut, Wibowo juga menyatakan bahwa perusahaan siap merealisasikan tiga tuntutan utama warga. Ketiganya meliputi perbaikan pagar yang rusak, penanganan hama tikus secara lebih intensif selama enam bulan ke depan, serta pendataan untuk pemberian kompensasi kepada para petani yang terdampak.
“Perbaikan pagar akan kami realisasikan bulan ini. Untuk pencegahan ke depan, akan kami maksimalkan. Terkait kompensasi, kami sedang cek lokasi dan mendata siapa saja yang terdampak bersama pihak desa dan petani,” jelasnya.
Pihak PT SUR berharap langkah-langkah ini dapat meredakan keresahan warga dan memperkuat kerja sama antara perusahaan, pemerintah desa, serta masyarakat setempat dalam mengatasi permasalahan hama di wilayah tersebut.(*)