Petani Rasakan Manfaat Kampung Pandu Lamongan, Solusi Panen Lebih Cepat

oleh -115 Dilihat
0c8a7c21 8e60 43cd acd8 663d393b7661
Para Babinsa Kodim 0812/Lamongan, ketua pengurus Kampung Pandu Lamongan. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Lahan berbukit dan tandus di Desa Jotosanur, Lamongan, yang dulunya hanya bergemuruh oleh suara mesin motocross, kini bertransformasi menjadi hamparan hijau padi seluas 10,5 hektare.

Melalui gagasan Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan dan kerja nyata para Babinsa, tanah tidur itu kini hidup kembali sebagai Kampung Pandu (Ketahanan Pangan Terpadu) Integrated Farming.

Kampung Pandu menjadi pusat produksi pangan dengan memadukan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu ekosistem tanpa limbah. Manfaat paling dirasakan masyarakat adalah hadirnya varietas padi unggul PMJ 01, hasil inovasi anggota Babinsa 0812 Lamongan.

Pelda Dulhadi, Babinsa Kodim 0812/Lamongan menjelaskan bahwa para petani di Jotosanur sudah berkali-kali menanam PMJ 01. “Masa panennya lebih singkat, 80–85 hari, hasilnya memuaskan, dan nasinya lebih wangi serta enak. Petani merasa puas karena cocok dengan kondisi lahan kering,” terangnya.

Lebih dari sekadar hasil panen, varietas PMJ 01 terbukti menjadi solusi saat musim tanam ketiga. Di tengah keterbatasan air, padi ini mampu mengeluarkan malai hanya dalam 45 hari. “Kalau padi biasa butuh 65 hari baru keluar malai, bisa jadi gagal panen karena kendala teknis seperti kekurangan air. Dengan PMJ 01, petani tidak akan kehilangan momentum,” tambah Dulhadi.

Manfaat ekonomi mulai terasa. Siklus tanam yang lebih cepat membuat petani dapat menambah keuntungan. Selain itu, Kampung Pandu telah mampu untuk memfasilitasi 60 hektare demplot yang tersebar di 27 kecamatan. Pada panen kedua, 1.200 kilogram bibit PMJ 01 dibagikan gratis ke 27 kecamatan, sementara pada panen perdana, sebanyak 7 kuintal bibit PMJ 01 yang juga dibagikan tanpa biaya. Sesuai instruksi Dandim Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, semuanya disalurkan dengan gratis. Untuk distribusi dalam skala kecil bahkan diantar langsung oleh Babinsa ke petani yang membutuhkan.

Kampung Pandu juga berkembang menjadi pusat studi pertanian. Kelompok tani dari berbagai desa rutin datang untuk belajar, sementara undangan penyuluhan terus berdatangan. Testimoni datang dari petani di Ambeng-ambeng, Gresik, yang mengaku puas dengan hasil PMJ 01. Bahkan petani dari Sulawesi sudah belajar langsung ke lokasi, dan rombongan dari NTT dijadwalkan segera menyusul.

Sebagai tambahan, Kampung Pandu juga mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis. Sebanyak 10 ton beras PMJ 01 disalurkan ke Sekolah Penggerak Program Gizi (SPPG). Respon siswa dan guru disebut sangat positif karena nasi dinilai lebih lezat.

Transformasi lahan tandus di Kampung Pandu membuktikan bahwa inovasi Babinsa 0812 Lamongan mampu memberikan manfaat nyata bagi petani. Lebih dari sekadar ladang pangan, Kampung Pandu menjadi pusat pembelajaran sekaligus solusi panen cepat di lahan kering yang membuka harapan baru bagi ketahanan pangan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.