KabarBaik.co – Dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali mendapatkan tambahan pasokan gas bumi untuk kebutuhan domestik. Dukungan penuh pemerintah menjadi faktor kunci keberhasilan ini, yang ditandai dengan penandatanganan dua kesepakatan strategis, yaitu Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement bersama West Natuna Group.
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, dalam ajang IPA Convex 2025. Kesepakatan ini memungkinkan pengalihan volume gas yang sebelumnya diekspor ke Singapura untuk dimanfaatkan dalam negeri.
“Dengan perjanjian ini, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas sebesar 71,83 BBTUD. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan layanan gas bumi dan memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Arief, Kamis (22/5).
Presiden RI, Prabowo Subianto, turut memberikan arahan tegas dalam acara Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025.
“Mari kita bekerja sama, baik sektor swasta dalam negeri, swasta asing, BUMN, maupun pemerintah di semua tingkatan. Kita harus berupaya mengurangi ketergantungan pada impor agar sumber daya negara dapat dikelola lebih efektif,” kata Prabowo.
Langkah ini, menurut Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, menjadi jawaban atas tantangan potensi defisit gas domestik. Dengan mekanisme swap gas agreement, gas dari wilayah Natuna kini dapat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan domestik tanpa perlu bergantung pada impor.
PGN menyambut baik kebijakan ini sebagai peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya gas bumi domestik. Hal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi berbagai sektor, khususnya industri, tetapi juga mengurangi beban impor energi.
“Kami mengapresiasi dukungan holistik dari pemerintah. PGN berkomitmen memanfaatkan pasokan gas ini secara optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional,” tegas Arief.
Dengan langkah strategis ini, PGN berharap pasokan gas domestik semakin stabil dan efisien, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan energi yang kuat.(*)