KabarBaik.co – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, membuka Seminar Internasional dalam rangkaian Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXIII Tahun 2024 di Sheraton Hotel & Tower Surabaya, Senin (2/12). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi, praktisi, dan pakar industri yang berdiskusi untuk mewujudkan strategi industrialisasi berkelanjutan.
Pembukaan seminar ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Adhy Karyono, didampingi Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Ketua Umum PII, Sekjen PII, Direktur Grup Bisnis PT Telkom, dan Ketua Panitia. Acara tersebut mengusung tema Strategi Industri Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.
“Hari ini kita ingin bahwa seminar ini menghasilkan rekomendasi yang kuat terkait apa yang ingin dilakukan untuk bisa mendukung industrialisasi yang berkelanjutan dalam mencapai Indonesia Emas,” ujar Adhy.
Adhy optimistis bahwa diskusi yang berlangsung akan mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan di dunia industri serta menciptakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama.
“Kami terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam berkolaborasi dan berinovasi demi pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis dalam mewujudkan industrialisasi berkelanjutan karena kontribusi signifikan provinsi ini terhadap perekonomian nasional.
Pemprov Jatim, lanjut Adhy, telah menetapkan arah pembangunan yang terintegrasi, inklusif, dan berwawasan lingkungan. Hal ini termasuk mendorong investasi pada sektor manufaktur berbasis teknologi canggih yang ramah lingkungan serta memanfaatkan energi terbarukan seperti surya, angin, dan biomassa.
Selain itu, Jawa Timur juga memperkuat sektor tambang dan agroindustri dengan pendekatan lokal untuk mengoptimalkan hasil pertanian dan perkebunan. Adhy menekankan pentingnya konektivitas melalui infrastruktur transportasi dan logistik yang efisien, terutama di jalur lintas selatan Jawa Timur.
Adhy turut menyoroti transformasi digital melalui portal Majapahit Digital, sebuah platform layanan publik dan administrasi pemerintahan berbasis website dan aplikasi mobile. Digitalisasi ini diharapkan mempermudah layanan sekaligus menghadapi tantangan industri ke depan.
Pada sektor lingkungan, Pemprov Jatim telah meluncurkan berbagai program pengelolaan limbah industri, perlindungan ekosistem, dan pengurangan emisi karbon. Salah satu langkah nyata adalah berdirinya Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PPSLB3) di Mojokerto.
Di akhir acara, Adhy menyampaikan apresiasi kepada PII atas dipilihnya Surabaya sebagai lokasi seminar. “Hari ini kami terima kasih PII berkegiatan di Jawa Timur, ini menjadi tonggak buat kami untuk bisa mengoptimalkan resources kami di keinsinyuran,” pungkasnya. (*)






