KabarBaik.co – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati, yang baru saja menjabat, langsung beradaptasi dengan tugas barunya. Dalam masa awal jabatannya, Erma sapaan akrabnya, telah melakukan perkenalan dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta menggali potensi daerah guna merumuskan langkah yang tepat selama dua bulan masa tugasnya.
Saat mengunjungi Pendopo Manggala Praja Nugraha, Ermawati tertarik pada sebuah batu di depan Gedung Bawarasa. Setelah mendapat penjelasan dari Sekretaris Daerah Trenggalek, Edy Soepriyanto, ia mengetahui bahwa batu tersebut adalah Prasasti Kamulan, penanda penting Hari Jadi Trenggalek.
Prasasti ini sebelumnya disimpan di Museum Wajakensis, Tulungagung, sebelum diboyong kembali ke Trenggalek atas inisiatif Bupati Mochamad Nur Arifin.
Erma menyatakan kekagumannya atas upaya keras Bupati Arifin untuk membawa pulang prasasti bersejarah tersebut. “Prasasti Kamulan adalah sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Kita berdiri dan hidup tidak lepas dari sejarah masa lalu. Apapun itu, kita harus berupaya mengangkat, menjaga, dan merawat peninggalan sejarah,” ujarnya, Kamis (3/10).
Ia juga menegaskan pentingnya mengenang jasa para leluhur dan menghormati tanah kelahiran. “Dengan mengingat perjuangan para pendahulu, kita bisa menangkap momen-momen sejarah yang penting. Orang yang memiliki kesadaran akan sejarah adalah mereka yang berjiwa besar dan ingin hidup lebih maju,” tutup Erma. (*)