KabarBaik.co – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember meminta paslon di Pilkada Jember ini tidak menjadikan tambang emas Silo sebagai bahan kepentingan politik. Mereka menilai, hal tersebut bisa menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya warga Silo.
Hal itu disampaikan Ketua PKB Jember, Ayub Junaidi pada Jumat (11/10). Ia menjelaskan, kondisi di Kecamatan Silo saat ini sudah sangat kondusif, karena warga sudah tenang tidak ada lagi isu soal aktifitas penambangan.
“Berbeda kondisi ketika tahun 2018 lalu, yang katanya ada perusahaan masuk akan melakukan pertambangan di Silo, saat ini sudah kondisi sudah sangat baik dan damai,” kata Ayub.
Ayub menjelaskan, saat masih menjabat pimpinan DPRD Jember, pihaknya manyatakan saat itu ia bersama Kementerian dan DPR RI dari PKB serta Gerindra turun langsung untuk memediasi dan menyelesaikan persoalan tambang emas Silo.
“Silakan tanyakan saat itu ada dari Kementerian ESDM, DPR RI itu ada Mas Bambang Haryadi juga ikut turun, kami ke balai desa kok dan itu clear. Terus ngapain sekarang tiba-tiba membuat janji politik penolakan tambang, padahal itu urusan itu sudah selesai lama, dari dulu ke mana saja,” sindirnya.
Selain itu, ia juga meyakini persoalan pertambangan khusunya Silo, bukan hanya salah satu paslon yang menolak adanya aktifitas pertambangan di Silo.
“Paslon 2 Gus Fawait-Djoko pasti menolak itu, karena memang pertambangan akan merusak lingkungan, dan juga pasti akan timbul konflik yang cukup besar, pasti menolak semua tidak perlu tanda tangan apapun,” katanya.
Oleh sebab itu, ia meminta agar urusan tambang emas di Silo tidak dikaitkan ke urusan politik, terlebih sampai dijadikan bahan kampanye di Pilkada Jember 2024 ini.
“Buat apa juga karena itu sudah selesai dan warga Silo sudah hidup tenang jangan diusik lagi, Pilkada ini adu gagasan jangan memanfaatkan kondisi yang sudah baik hanya untuk kepentingan politik,” pungkasnya.(*)