KabarBaik.co – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Kediri mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 Kg. Kondisi ini menjadi masalah krusial karena gas selalu dibutuhkan bagi para pedagang.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membeber penyebab kelangkaan gas elpiji 3 Kg atau yang biasa disebut LPG melon.
“Tabung elpiji 3 Kg melon itu Pertamina yang punya kuota, kita di kabupaten hanya menerima,” kata Mas Dhito, sapaannya, saat acara pembinaan PKL di Gedung Serbaguna Kelurahan Pare, Kediri, Rabu (18/9).
Ia menyebut kelangkaan elpiji melon dipengaruhi karena faktor distribusi. Dimana pada saat hari libur, tidak ada droping elpiji dari depo ke agen. Kondisi itu pun dirasakan pula di berbagai daerah lain.
Sebagai bupati mendapat keluhan dari PKL, Mas Dhito mengaku akan mengkomunikasikan dengan Pertamina supaya distribusi gas melon bisa lancar.
Pun begitu, kuota distribusi gas melon itu tetap harus diatur untuk menjaga keberlangsungan hingga Desember mendatang.
“Nanti saya akan minta Pertamina untuk tetap dropping pada saat hari libur,” tuturnya.
Sementara itu, Rieny Eka Susanti, salah satu PKL asal Gedangsewu, Kecamatan Pare mengaku senang dengan Mas Dhito yang mau mendengar dan memberikan solusi atas persoalan yang dirasakan masyarakat.
“Mas Dhito sangat luar biasa,” ucapnya.
Pedagang di kawasan kuliner Kilisuci itu berharap upaya yang dilakukan Mas Dhito dapat membuahkan hasil dan masyarakat khususnya PKL seperti dirinya tidak lagi kesulitan ketika mencari elpiji melon.
Secara luas, dia berpendapat Mas Dhito sebagai bupati program-program yang dibawa pun dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Sebagai contoh dalam bidang pelayanan publik, seperti pengurusan Kartu Tanda penduduk (KTP) sangat mudah dan cepat.
“Sangat luar biasa, sangat simpel sekali dan tanpa dipungut biaya, ” pungkasnya. (*)