PKPRI Gresik Kayuh Kepedulian, 100 Tukang Becak Terima Sembako di Hari Koperasi Nasional

oleh -294 Dilihat
15261328 7d65 42b3 99c3 d10a60b9c548
Penyaluran paket sembako PKPRI Gresik kepada tukang becak. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Di tengah teriknya Sabtu siang (12/7), sebanyak 100 tukang becak di Kota Pudak Gresik pulang tidak hanya dengan kayuhan, tetapi juga senyum yang lebih ringan. Mereka menerima paket sembako senilai Rp 200 ribu dari Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Gresik dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78.

Bertempat di kantor PKPRI Gresik, kegiatan ini menjadi bentuk nyata tema peringatan tahun ini yaitu “Membangun Koperasi Menuju Kedaulatan Ekonomi Berkeadilan.” Di tengah geliat pembangunan dan hiruk pikuk kota industri, PKPRI menghadirkan oase kecil bagi mereka yang kerap luput dari sorotan yaitu para pengayuh becak.

“Di momen Hari Koperasi Nasional ke-78 ini, kami ingin berbagi kebahagiaan bersama saudara-saudara kita tukang becak. Semoga ini bisa sedikit meringankan beban mereka,” ujar Ahmad Djamil, Ketua I PKPRI Kabupaten Gresik, saat menyerahkan bantuan secara simbolis.

Acara bakti sosial ini dipandu oleh Achwan Hariyanto, Ketua II PKPRI Gresik, dan telah menjadi agenda tahunan organisasi tersebut setiap kali Hari Koperasi diperingati. Di tengah kebijakan nasional yang tengah gencar mendorong koperasi sebagai pilar ekonomi desa melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih gagasan Presiden Prabowo Subianto, semangat solidaritas seperti inilah yang kembali menegaskan peran koperasi di tengah masyarakat bawah.

Bukan hanya membagikan beras, gula, dan minyak goreng. Bagi para tukang becak, pemberian itu adalah pengakuan bahwa mereka masih bagian dari narasi ekonomi kerakyatan yang dijunjung konstitusi. Pengakuan bahwa peluh mereka adalah bagian dari denyut ekonomi kota.

Sejak ditetapkan melalui Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya, 12 Juli 1947, koperasi diamanatkan sebagai soko guru perekonomian bangsa. Sebuah sistem yang berpijak pada asas gotong royong dan keadilan sosial.

Hari ini, di usia ke-78 tahun, koperasi Indonesia masih berjalan dengan langkah sederhana, namun pasti, seperti becak-becak yang kembali ke sudut kota, dengan sembako di kursi penumpang, dan senyum di bawah caping yang lusuh.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.