PLN Dorong Ketahanan Pangan di Jawa Timur melalui Program Electrifying Agriculture

oleh -280 Dilihat
pln 2
Program ini memastikan pasokan listrik yang andal untuk menunjang berbagai aktivitas pertanian.

KabarBaik.co – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui program electrifying agriculture. Program ini memastikan pasokan listrik yang andal untuk menunjang berbagai aktivitas pertanian. Salah satu implementasi nyata terlihat dalam sinergi PLN dengan pemerintah daerah dalam gerakan tanam padi nasional di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa hingga akhir April 2025, Jawa Timur telah memanen padi seluas 227 ribu hektare. Kabupaten Ponorogo mencatat produktivitas padi rata-rata 7,5 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata provinsi yang sebesar 5,73 ton per hektare.

“Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan di Jawa Timur terus terjaga. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk PLN, atas dukungannya,” ujar Emil, Senin (28/4).

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko turut menyampaikan apresiasinya. “Pertanian adalah tulang punggung Ponorogo. Kehadiran PLN dengan pasokan listrik yang andal untuk irigasi sangat membantu petani. Ini adalah wujud nyata negara hadir dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,” ucap Sugiri.

Suzana Zein, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ponorogo, menegaskan bahwa PLN mendukung peningkatan produktivitas pertanian melalui program Electrifying Agriculture.
Program ini mencakup pemanfaatan listrik untuk pompa irigasi, mesin pengering gabah, dan penggilingan padi.

“Hingga April 2025, sekitar 26 ribu pelanggan listrik dari sektor pertanian di Ponorogo telah memanfaatkan layanan ini. Konsumsi listrik untuk sektor pertanian mencapai 60 persen dari total pemakaian listrik di wilayah ini, atau setara dengan 44 juta kWh,” jelas Suzana.

Ia juga mengungkapkan bahwa penggunaan listrik yang maksimal untuk pengairan telah meningkatkan intensitas panen. “Jika sebelumnya beberapa wilayah hanya bisa panen dua kali setahun, kini sudah mencapai tiga hingga empat kali panen. Harapannya, produksi padi semakin meningkat dan kesejahteraan petani semakin baik,” tambahnya.

Komitmen serupa ditunjukkan oleh PLN UP3 Madiun yang turut hadir dalam gerakan tanam padi serentak di Kabupaten Madiun, bagian dari gerakan nasional yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto. Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, S.H., M.Ak., menyampaikan apresiasinya.

“Listrik adalah infrastruktur penting untuk mewujudkan pertanian modern. Terima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan layanan terbaik bagi petani di Kabupaten Madiun,” ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Bojonegoro, PLN dan Pemerintah Kabupaten menandatangani Nota Kesepakatan tentang fasilitasi pelayanan ketenagalistrikan. Penandatanganan ini berlangsung di Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, sebagai langkah strategis mendukung kegiatan pertanian melalui akses listrik yang andal. Kerja sama ini mencakup penyediaan listrik untuk pompa irigasi, sosialisasi penggunaan listrik yang aman, dan pembangunan infrastruktur kelistrikan pedesaan.

General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir mengungkapkan, berkat kolaborasi dan komitmen kuat, Jawa Timur mencatat kontribusi terbesar dalam gerakan tanam padi nasional, mencapai 25 persen dari total luas tanam padi di Indonesia pada April 2025.

“Hadirnya listrik untuk sektor pertanian akan terus kami perluas di berbagai wilayah Jawa Timur. Dengan efisiensi biaya operasional dan peningkatan produktivitas, kami berharap semakin banyak petani merasakan manfaat positif dari program ini,” pungkas Ahmad.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.