KabarBaik.co – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memperkuat pengamanan aset vital kelistrikan di Pulau Madura dengan menggelar pelatihan peningkatan keterampilan (upskilling) bagi personel Satuan Pengamanan (Satpam).
Kegiatan bertajuk Security Awareness dan Refreshment Pengamanan ini dilaksanakan di Gardu Induk (GI) 150 kV Bangkalan, bekerja sama dengan Polsek Kamal.
Pelatihan difokuskan pada peningkatan kesadaran dan keterampilan Satpam yang bertugas menjaga enam gardu induk milik PLN di Madura, yang berstatus sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas). Personel keamanan ini dituntut siaga penuh 24 jam untuk memastikan pasokan listrik tetap terjaga.
General Manager PLN UIT JBM, Ika Sudarmaja, menegaskan pentingnya pengamanan peralatan operasional PLN.
“Penjagaan optimal di gardu induk akan mencegah potensi gangguan pada sistem kelistrikan, sehingga pasokan listrik tetap aman dan tidak terputus. Ini sangat penting bagi aktivitas masyarakat maupun sektor industri,” ujar Ika, Selasa (19/8).
Selain itu, Ika menekankan kegiatan security awareness juga bertujuan menumbuhkan pemahaman tentang berbagai ancaman, mulai dari gangguan fisik, kejahatan siber, hingga potensi terorisme. “Pengamanan bukan hanya tanggung jawab Satpam, tetapi juga seluruh insan PLN,” tambahnya.
Kapolsek Kamal, Iptu Adityo Andri Cahyo Prabowo, turut hadir memberikan pengarahan. Ia mengingatkan para Satpam untuk selalu waspada, bertindak tegas namun tetap humanis dalam menghadapi ancaman.
“Tugas Satpam sangat vital dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. Manfaatkan kamera CCTV, pantau kondisi sekitar, dan segera berkoordinasi dengan kepolisian jika menemukan tindakan mencurigakan,” pesannya.
Dalam pelatihan ini, para Satpam mendapatkan pembekalan manajemen keamanan, pencegahan terorisme, hingga keselamatan ketenagalistrikan. Mereka juga berlatih baris-berbaris, bela diri, serta drill tongkat dan borgol sebagai keterampilan dasar menghadapi situasi darurat.
Kegiatan ini menjadi tindak lanjut perhatian PLN terhadap kontinuitas pasokan listrik di Madura, terutama setelah Forum Multistakeholder Madura pada akhir Juli lalu yang menyoroti kebutuhan listrik di empat kabupaten: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
