KabarBaik.co — Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Gresik Asluchul Alif, menegaskan pentingnya peran masjid dalam mencegah kenakalan remaja dan angka perceraian yang masih menjadi persoalan sosial.
Hal itu disampaikan saat menghadiri pelantikan bersama dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sejumlah organisasi di bawah naungan Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Masjid Agung Gresik, Minggu (11/5).
Dalam forum yang dihadiri pengurus baru PD DMI, Korps Muballighah, Perhimpunan Remaja Masjid (Prima), Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM), serta Lembaga Mualaf Center (eLMC), Alif menyoroti pentingnya inovasi tata kelola masjid agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.
“Inovasi bukan berarti mengubah substansi ajaran Islam, tetapi bagaimana mengelola masjid secara profesional, akuntabel, dan ramah pengunjung, termasuk anak muda,” kata Plt Bupati Gresik, yang akrab disapa Dokter Alif, Minggu (11/5).
Ia menekankan, masjid harus dirancang menjadi ruang ekspresi anak muda yang islami, kreatif, dan produktif. Sebab menurutnya, akar dari kenakalan remaja dan perceraian seringkali berawal dari pernikahan dini serta minimnya pemahaman tentang nilai-nilai agama dan moral.
“Penting membekali anak muda dengan nilai agama yang kuat, bukan hanya sebagai bentuk penindakan, tetapi juga sebagai upaya pencegahan,” ujar Dokter Alif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terdapat 1.213 masjid yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik. Jumlah tersebut, menurut Alif, adalah potensi besar yang bisa digerakkan sebagai pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
“DMI menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang bertakwa dan sejahtera,” tandasnya.
Alif juga menyebut, keterlibatan aktif DMI dalam menggelar kajian kekinian, pelatihan digital, hingga kegiatan sosial dapat menjadi cara efektif untuk menyentuh kebutuhan spiritual dan sosial generasi muda.
Acara pelantikan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Gresik M. Ysahrul Munir, PWDMI Jawa Timur KH. M Sudjak, pimpinan pusat Korps Muballighah Hj. Rita Ariyani, Ketua Mustasyar PD DMI KH. Afif Ma’shum, Ketua MUI Kabupaten Gresik KH. Ainur Rofiq, mantan Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Gresik, Imam Basuki.
Dengan semangat pengabdian dan pengelolaan masjid yang inklusif, Alif berharap para pengurus baru dapat membawa masjid menjadi pusat peradaban yang tidak hanya menghidupkan ibadah, tetapi juga membina karakter umat secara menyeluruh.(*)