KabarBaik.co – Kian meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bojonegoro tak diimbangi dengan penyaluran vaksin dari pemerintah pusat untuk pencegahan penularan virus.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan di Disnakkan Kabupaten Bojonegoro drh. Lutfi Nurrahman menjelaskan, vaksinasi PMK pada 2024 sudah dilaksanakan.
Ada sebanyak 124.102 ekor dengan vaksin dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan. “Untuk tahun 2025 sedang diupayakan dan kami menunggu arahan dari pusat,” katanya, Selasa (14/1).
Lutfi menjelaskan, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh peternak pada hewan ternak yang terindikasi PMK, Di antaranya seperti nafsu makan turun, liur berlebihan/hipersalivasi, luka koreng di mulut, hidung, kuku, dan pincang.
Sementara pihaknya mengimbau agar tidak memperjualbelikan ternak yang sakit, dan melaporkan ternak yang menunjukkan gejala sakit PMK ke petugas teknis peternakan kecamatan untuk dilakukan pengobatan.
Selain itu, pihak Disnakkan juga mengimbau agar peternak memberi pakan hijauan yang lunak dan air hangat yang cukup. Selain itu, rutin melakukan pembersihan kandang, mengeluarkan ternak bila matahari muncul/dijemur kisaran 15- 30 menit, serta memberi penghangat/bediang bila memungkinkan.
“Diimbau peternak hewan yang sehat tidak kontak atau memegang hewan yang sakit. Bila ternak sudah menunjukkan gejala PMK untuk segera memisahkannya dari ternak yang sehat dan menghubungi petugas teknis peternakan kecamatan untuk di lakukan pengobatan maupun pemberian vitamin,” jelasnya.
Beberapa hal yang telah dilakukan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, lanjut Lutfi, yaitu mengobati ternak yang sakit, desinfeksi kandang ternak yang sakit dan pasar hewan di Kabupaten Bojonegoro. (*)