Polisi Sebut Warga Meninggal di TPS Karena Hipertensi

oleh -119 Dilihat
Korban saat dievakuasi menuju puskesmas.

kabarbaik.co – Penyebab kematian Ngatiyem (65) pemilih yang meninggal dunia di TPS 12, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi akhirnya terungkap.

Kapolsek Siliragung, AKP Mujiono mengatakan korban meninggal dunia dipicu penyakit bawaan. Berdasarkan keterangan kelurga, korban memiliko riwayat hipertensi.

“Keterangan dari keluarga korban memiliki riwayat darah tinggi,” kata Mujiono, Rabu (14/2/2024).

Mujiono menjelaskan, tempat tinggal Ngatiyem berada dekat dengan TPS. Tepatnya di seberang TPS. Ia berangkat dari rumah untuk memakai hak suaranya.

Baca juga:  Sebelum Meninggal Dunia, Santri Banyuwangi Korban Penganiyaan Sempat Minta Tolong ke Keluarga

Setelah datang, Ngatiyem mendapat lima surat suara dan membawanya ke bilik suara. Ia sempat membuka sebagian surat suara.

Tiba-tiba saja setelah itu, Ngatiyem lunglai dan pingsan. Para petugas yang berada di lokasi bergegas menolongnya.

Ngatiyem sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun nahas nyawanya tidak tertolong.

“Ngatiyem dinyatakan meninggal tak lama setelah pingsan,” ujarnya.

Baca juga:  Dua Organisasi Pemuda Laporkan Hasto dan Connie Bakrie ke Polresta Banyuwangi

Setelah dilakukan pemeriksaan jenazah korban langsung di bawa pulang ke rumah duka. Jenazah langsung dimakamkan.

“Jenazah dimakamkan di rumah duka yang berada di Desa Seneporejo,” terangnya.

Sementara Ketua KPU Banyuwangi, Dwi Anggraini Rahman membenarkan kabar meninggalnya salah seorang pemilih tersebut. “Kami baru saja mendapat informasi dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) setempat,” kata dia.

Baca juga:  Awal Mei, Ratusan Pedagang Pasar Banyuwangi Diminta Segera Kosongkan Lapak

Menurut Dwi, Ngatiyem belum sempat mencoblos sebelum pingsan dan meninggal.

“Belum sempat mencoblos. Informasi awalnya seperti itu,” terangnya. (Ikhwan)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.