kabarbaik.co – Penyebab kematian Ngatiyem (65) pemilih yang meninggal dunia di TPS 12, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi akhirnya terungkap.
Kapolsek Siliragung, AKP Mujiono mengatakan korban meninggal dunia dipicu penyakit bawaan. Berdasarkan keterangan kelurga, korban memiliko riwayat hipertensi.
“Keterangan dari keluarga korban memiliki riwayat darah tinggi,” kata Mujiono, Rabu (14/2/2024).
Mujiono menjelaskan, tempat tinggal Ngatiyem berada dekat dengan TPS. Tepatnya di seberang TPS. Ia berangkat dari rumah untuk memakai hak suaranya.
Setelah datang, Ngatiyem mendapat lima surat suara dan membawanya ke bilik suara. Ia sempat membuka sebagian surat suara.
Tiba-tiba saja setelah itu, Ngatiyem lunglai dan pingsan. Para petugas yang berada di lokasi bergegas menolongnya.
Ngatiyem sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun nahas nyawanya tidak tertolong.
“Ngatiyem dinyatakan meninggal tak lama setelah pingsan,” ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan jenazah korban langsung di bawa pulang ke rumah duka. Jenazah langsung dimakamkan.
“Jenazah dimakamkan di rumah duka yang berada di Desa Seneporejo,” terangnya.
Sementara Ketua KPU Banyuwangi, Dwi Anggraini Rahman membenarkan kabar meninggalnya salah seorang pemilih tersebut. “Kami baru saja mendapat informasi dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) setempat,” kata dia.
Menurut Dwi, Ngatiyem belum sempat mencoblos sebelum pingsan dan meninggal.
“Belum sempat mencoblos. Informasi awalnya seperti itu,” terangnya. (Ikhwan)