Polisi Tetapkan 6 Tersangka Kasus Tewasnya Pesilat Sidoarjo di Gresik

oleh -630 Dilihat
IMG 2530 scaled
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Satreskrim Polres Gresik telah menetapkan enam tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan SW, 20, seorang pesilat asal Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Hal tersebut dibeberkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. Total, polisi mengamankan sembilan anggota perguruan silat yang terlibat pengeroyokan di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Minggu (19/5) tersebut.

“Yang kita amankan ada sembilan orang. Enam ditetapkan tersangka, yang tiga hanya saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada awak media, Jumat (24/5).

AKP Aldhino merinci, enam tersangka seluruhnya merupakan anggota perguruan silat. Mereka melakukan pengeroyokan di dua lokasi yang berbeda.

Dua tersangka, ungkapnya, telah melakukan pengeroyokan terhadap perguruan lain yang berinisial RH. Empat tersangka menghabisi nyawa SW. Waktunya hampir bersamaan.

“Jadi ini ada dua laporan. Saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.

Sebelumnya, gesekan antarpesilat kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Bahkan, kali ini hingga memakan korban jiwa. Korbannya SW, 20, asal Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

SW meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di rumah sakit. Ia menjadi korban pengeroyokan gerombolan pesilat dari perguruan silat lain di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Minggu (19/5) lalu.

Malam itu, SW hendak berangkat latihan silat. Namun di tengah perjalanan ada gerombolan pesilat yang sedang melakukan sweeping untuk mencari pendekar dari perguruan silat lain.

Korban pun dikeroyok oleh para pesilat tersebut. SW mengalami luka cukup parah di bagian kepalanya akibat dipukul botol kaca. Setelah dikeroyok, korban ditinggal begitu saja.

SW akhirnya ditolong warga sekitar dan langsung dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik. Di sana korban koma selama empat hari. Karena kondisinya semakin kritis, SW dirujuk ke Surabaya.

Tapi takdir berkata lain. SW akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Luka akibat pukulan botol kaca itu mengakibatkan nyawanya tidak tertolong.

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.