KabarBaik.co – Polres Malang tengah menyelidiki jenazah pria tanpa identitas yang mengapung di depan pintu Bendungan Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (30/11). Penemuan ini pertama kali diketahui seorang satpam Jasa Tirta sekitar pukul 07.30 WIB saat berpatroli di area bendungan.
Ia mencium bau tidak sedap dan melihat tubuh manusia mengambang di bawah pintu bendungan, kemudian langsung melapor ke pihak kepolisian. Menindaklanjuti laporan itu, petugas dari Pamapta Polres Malang bersama Polsek Kepanjen segera menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban sekaligus memasang garis pengamanan awal di sekitar TKP.
“Petugas dari Pamapta Polres Malang bersama Polsek Kepanjen mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kondisi korban dan melakukan pengamanan awal,” jelas Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar.
Polres Malang kemudian berkoordinasi dengan BPBD dan SAR Kabupaten Malang untuk proses evakuasi. Jenazah dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen guna pemeriksaan lanjutan dan identifikasi. Dari hasil pemeriksaan awal, korban berjenis kelamin laki-laki dan memiliki sejumlah tato mencolok pada tubuhnya.
Ciri-ciri mencolok yang ditemukan tato tulisan “STAY YOUNG WILD AND FREE” di bagian dada, lalu tato gambar mawar, borgol, dan angka romawi I.V.IXIX pada lengan kiri. Serta, tulisan “singo” dan “edan” pada jari-jarinya. Dan, jasad tersebut mengenakan celana jeans biru tanpa pakaian atasan
Lebih dari itu, Polres Malang mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri serupa untuk menghubungi pihak kepolisian.
Bambang menyebut, hasil pemeriksaan fisik awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun Polres Malang memastikan akan mendalami penyebab kematian secara komprehensif. “Meski tidak ditemukan indikasi kekerasan, kami tetap menyelidiki secara menyeluruh,” tegasnya.
Selain pemeriksaan saksi pertama di lokasi kejadian, Polres Malang juga menelusuri kemungkinan asal-usul korban serta rekam jejak identitas melalui tato yang ada pada tubuh jenazah. “Kami memastikan seluruh proses penyelidikan berjalan profesional dan setiap perkembangan akan kami sampaikan,” tutup Bambang. (*)






