KabarBaik.co – Upaya membangun ketahanan pangan nasional tak hanya dilakukan oleh pemerintah dan petani. Kini, para santri pun turun langsung ke lahan, ikut menanam jagung sebagai bentuk kontribusi nyata.
Gerakan nasional ini turut dilakukan di Kota Kediri, tepatnya di lahan milik Pondok Pesantren Wali Barokah, Kelurahan Semampir.
Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin atau Gus Qowim hadir bersama jajaran Forkopimda dalam kegiatan bertajuk Penanaman Jagung Bersama Santri Serentak. Kegiatan ini digelar serentak di berbagai daerah dan dipusatkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, yang juga terhubung secara daring dengan seluruh peserta di Indonesia.
“Ini bukan hanya soal jagung. Ini adalah tentang kemandirian pangan, membentuk karakter santri yang tidak hanya alim dalam ilmu, tapi juga kuat dalam kontribusi untuk bangsa,” ujar Gus Qowim di sela-sela kegiatan, Rabu (6/8).
Gus Qowim menegaskan penanaman jagung serentak ini menjadi bentuk komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita. Pemkot Kediri, lanjutnya, mendukung penuh langkah Polri sebagai penggerak nasional jagung, yang menggandeng pondok pesantren untuk memperluas gerakan pangan rakyat.
“Santri harus jadi bagian dari solusi bangsa. Menanam jagung ini adalah cara sederhana, tapi punya dampak besar bagi kemandirian pangan dan ekonomi umat,” imbuhnya.
Wakapolres Kediri Kota Kompol Yanuar Rizal yang hadir mewakili Kapolres AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari keterlibatan Polri dalam pembangunan nasional di luar aspek keamanan.
“Polri tidak hanya hadir dalam pengamanan. Kami juga hadir untuk mendukung program strategis nasional, seperti ketahanan pangan. Kami berterima kasih kepada Ponpes Wali Barokah atas dukungan penuh mereka,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Yayasan Wali Barokah, Sunan Alrosid. Ia menyebut gerakan tanam jagung bukan sekadar simbolis, tapi menjadi bagian dari jihad ekonomi yang relevan dengan tantangan bangsa hari ini.
“Ponpes bukan hanya tempat ngaji. Tapi juga tempat pemberdayaan, pusat pertanian, dan ekonomi umat. Santri itu harus bisa berdakwah dengan ilmu, juga dengan laku nyata seperti ini,” tegasnya.
Kegiatan ini juga diselingi penyerahan tali asih kepada Kelompok Tani di Kelurahan Semampir. Hadir pula dalam kegiatan tersebut KH. Sunarto selaku Ketua Ponpes Wali Barokah, Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto, jajaran Kodim 0809, Kejaksaan Negeri, Bulog Cabang Kediri, camat, lurah, serta para santri dan tokoh masyarakat setempat. (*)