Kabarbaik.co – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur dukung program pemerintah pusat Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu sekaligus untuk mewujudkan generasi emas tahun 2045.
Dukungan tersebut ditandai dengan kegiatan simulasi MBG yang dilakukan di City Forest pada Rabu (8/1). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Kwarda Jatim, Arum Sabil dan Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Pj Gubernur, Adhy mengatakan, semua elemen bisa bersatu mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ini suatu bukti, masyarakat Jawa Timur beserta komponen melalui gerakan pramuka, sinergi TNI, Polri dan mitra lainnya mencoba simulasikan,” ujar Adhy.
Ia menyampaikan, simulasi ini juga mengajarkan cara memasak dengan cepat dengan jumlah banyak.
“Pemeriksaan cukup teliti, bagaimana kandungan gizi, kesehatan, menata makanan dan mendistribusikan kepada sekolah yang dituju. Tentu dengan timeline tepat, ketika jam istirahat,” terangnya.
Lebih lanjut Adhy mengungkapkan bahwa dukungan dari pramuka ini juga untuk mewujudkan generasi emas. Dengan swadaya anggota pramuka, peralatan dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos, Perguruan tinggi pihaknya meyakini jika sesuatu dilakukan secara bersama akan lebih mudah.
“Nantinya akan ada evaluasi, dengan format yang standar dan anggaran masuk ke Pemprov bisa kita lakukan cara yang sama. Kita menunggu anggaran ini menambah target atau supporting, biaya peralatan masak, distribusi dan sebagainya,” jelasnya.
Di sisi lain, Adhy menyebut bahwa Dinas Kesehatan, BPOM, juga siap untuk menugaskan petugas untuk mengawasi makanan higienis terkait dengan gizi maupun tentang kelayakan dari makanan.
“Ini satu-satunya saya lihat dari Jawa Timur, pramuka bisa bergerak mendukung program nasional MBG,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kwarda Jatim, Arum Sabil mengatakan, ini merupakan sarana belajar bersama.
“Bagaimana memasak, mendistribusikan, memasang ke paket-paket. Di sini disimulasikan, di sini disinergisitaskan, belajar bersama. Bukan hanya berbicara makanan, tapi dipersiapkan makan bergizi yang sehat,” terangnya.
Pramuka sendiri memiliki Saka Bhakti Husada dari kalangan medis, para dokter yang terlibat kegiatan pramuka.
“Bagaimana makanan sehat itu disiapkan, mulai dari sayur, yang tentunya harus tidak melampui ambang batas kelayakan. Termasuk protein yang bersumber dari telur dan ayam. Paling tidak bisa kita siapkan yang tidak melampaui ambang batas paparan risiko antibiotik,” terangnya.
Ada 12.600 pak yang disimulasikan kali ini dengan sasaran berkelanjutan yang belum mendapat jatah bagian.
“Kita masih cari model, formatnya seperti apa. Kita bisa lakukan secara cepat, ringkas, efisien, ekonomis, praktis, higienis, maka ini akan terus berkelanjutan,” pungkasnya. (*)