KabarBaik.co- Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi salah satu laga paling krusial dalam sejarah sepakbola nasional. Pada 8 Oktober nanti, Skuad Garuda akan menantang Arab Saudi di Stadion King Abdullah, Jeddah, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat. Pertandingan ini merupakan laga now and never bagi pasukan Patrick Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu membawa 28 pemain untuk lawatan ke Timur Tengah itu. Mayoritas mereka adalah diaspora yang berkarier di Eropa. Nama-nama seperti Maarten Paes, Justin Hubner, Jay Idzes, Kevin Diks, Sandy Walsh, hingga Thom Haye, tampaknya tetap menjadi tumpuan utama.
Namun, absennya Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner, serta mundurnya Mees Hilgers, memaksa Kluivert menyusun ulang rencana taktik.
Dalam duel penuh tekanan ini, Kluivert berpeluang bakal menurunkan formasi 4-2-3-1. Maarten Paes kemungkinan berdiri di bawah mistar, dilindungi oleh lini belakang yang berisi Kevin Diks di kanan, duet Hubner–Idzes di jantung pertahanan, dan Sandy Walsh di sisi kiri.
Di lini tengah, kombinasi Joey Pelupessy dan Thom Haye diperkirakan akan dipasang untuk meredam dominasi Arab Saudi, sekaligus menjadi jembatan menuju serangan. Kreativitas akan diserahkan kepada Egy Maulana Vikri, yang kali ini memikul peran lebih besar setelah Marselino absen.
Kemudian, di sektor sayap, kecepatan Miliano Jonathans dan Yakob Sayuri akan menjadi senjata utama. Sedangkan Ole Romeny diproyeksikan sebagai ujung tombak, yang diharapkan mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Secara kualitas, Arab Saudi mungkin lebih unggul Mereka datang dengan skuad bertabur bintang, bermain di kandang sendiri, dan memiliki pengalaman panjang di level Piala Dunia. Peluang Indonesia untuk meraih kemenangan tetap ada. Tapi, kira-kira hanya sekitar delapan persen. Adapun peluang imbang 20 persen, dan sisanya atau 72 persen. berdasarkan data berpihak pada tuan rumah.
Namun, tentu saja statistik bukan berarti kepastian. Indonesia pernah menciptakan kejutan besar ketika mengalahkan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada November 2024. Sejarah itulah yang coba dihidupkan kembali Garuda di Jeddah.
Kunci permainan Indonesia akan bertumpu pada disiplin dan efektivitas. Lini belakang harus bermain rapat untuk menutup ruang, sementara transisi cepat menjadi senjata utama ketika berhasil merebut bola. Kecepatan Jonathans dan Yakob Sayuri bisa menjadi mimpi buruk bagi bek-bek Saudi jika serangan balik dijalankan dengan presisi. Selain itu, bola mati harus dimaksimalkan, karena dalam laga besar seperti ini, satu sundulan atau eksekusi tendangan bebas bisa menjadi pembeda.
Kemenangan bagi Indonesia mungkin terasa berat. Tapi, bukan tidak mungkin. Dengan organisasi yang solid, strategi tepat dari Kluivert, serta sedikit keberuntungan, Garuda bisa saja mencuri poin di tanah Arab.
Yang pasti, laga ini bukan sekadar soal angka di klasemen, melainkan juga soal menjaga asa, membuktikan diri, dan menyalakan mimpi Indonesia menuju panggung dunia. (*)
—
Prediksi XI Garuda
- Formasi 4-2-3-1 dinilai paling realistis untuk menghadapi Arab Saudi:
- Kiper: Maarten Paes
- Belakang: Kevin Diks, Justin Hubner, Jay Idzes, Sandy Walsh
- Tengah: Joey Pelupessy, Thom Haye
- Lini serang: Miliano Jonathans, Egy Maulana Vikri, Yakob Sayuri
- Striker: Ole Romeny
Analisis Line-up
- Kiper: Paes menjadi pilihan utama berkat refleks cepat dan distribusi bola modern.
- Pertahanan: Duet Hubner–Idzes akan menjadi tembok utama, sementara Diks dan Walsh diharapkan bisa meredam kecepatan sayap Saudi.
- Gelandang: Kombinasi Pelupessy–Haye memberikan keseimbangan bertahan dan membangun serangan.
- Lini serang: Egy bakal menjadi pengatur tempo sekaligus kreator, dengan bantuan kecepatan Jonathans dan Yakob Sayuri dari sisi sayap.
- Depan: Ole Romeny ditugaskan sebagai target man untuk memanfaatkan sedikit peluang yang datang.
