KabarBaik.co – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan absolut melalui Program Sekolah Rakyat.
“Salah satu upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan absolut adalah membentuk Sekolah Rakyat. Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat. Kita harapkan tahun depan menjadi 200. Tahun selanjutnya menjadi 300, dan seterusnya,” ujar Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR 2025 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Pemerintah pun menargetkan pendirian 300 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Program tersebut diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan sangat rendah, khususnya kelompok desil 1 dan desil 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Seluruh siswa diasramakan dan dibekali pendidikan berkualitas untuk memberi mereka peluang masa depan yang lebih baik.
“Anak-anak yang orang tuanya miskin tidak perlu terus miskin. Ini yang kita upayakan dan kita kerjakan sekarang,” kata Presiden Prabowo Subianto.
Sementara Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai kehadiran Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis untuk pemerataan pendidikan bagi anak keluarga miskin dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk masa depan yang lebih baik.
“Sekolah Rakyat adalah jawaban strategis bagi anak-anak kurang mampu yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas. Sekolah Rakyat menjadi jalan keluar untuk membuka setiap anak bangsa untuk meraih masa depan yang lebih baik,” katanya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menambahkan bahwa per Agustus 2025, jumlah Sekolah Rakyat telah mencapai 100 titik dan akan bertambah bulan depan.
“Per hari ini sudah 100 titik, nanti September juga ada tambahan 60 titik. Secara keseluruhan, ada 16 ribu siswa Sekolah Rakyat yang mulai pembelajaran di tahun 2025 sampai 2026,” kata Saifullah Yusuf.
Menurut dia, hingga hari ini konsolidasi terus dilakukan untuk melengkapi seluruh sarana dan prasarana Sekolah Rakyat. (ANTARA)