KabarBaik.co – Komite Olahan Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasuruan mengajukan dana hibah Rp 16 miliar ke Pemkab Pasuruan.
Pengajuan ini dalam tangka meningkatkan prestasi atlet di tahun 2026, setelah merosot perolehan medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 di Malang Raya.
Ketua KONI Mamat Aryo Setiawan menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo di gedung kantor Bupati lantai 4, dengan pengurus harian dan ketua cabang olahraga.
Dalam koordinasi ini, KONI menyampaikan membutuhkan dana besar dalam peningkatan serta pembinaan prestasi atlet pada setiap cabor, dengan pemberian sarana dan prasarana yang menunjang sangat dibutuhkan cabor, tentunya dengan memberikan tambahan anggaran yang akan diproyeksikan pada tahun 2026.
“Untuk meningkatkan prestasi atlet harus didukung anggaran yang besar, terutama dalam kebutuhan sarana dan prasarana yang layak, agar ditahun depan terlaksana,” kata Mamat, Selasa (26/8).
Menurut Mamat pemberian sarana dan prasarana sangat penting bagi atlet dalam mendongkrak prestasi, maka diperlukan anggaran mencapai Rp 16 miliar dengan jumlah cabor dan atlet yang meraih mendali emas untuk ditingkatkan prestasinya.
“Pada Porprov di Malang Raya, KONI mengalami penurunan prestasi, maka berkaca pada Porprov, KONI akan melakukan pembinaan yang maksimal dan memberikan puslatcab pada cabor peraih medali,” urainya.
Mamat berharap dengan pemberian anggaran yang cukup besar ini, cabor mampu memaksimalkan atlet dalam melakukan pelatihan sehingga mampu meraih prestasi dan meningkatkan perolehan medali emas yang lebih banyak yang sebelumnya.
“Semoga anggaran bisa terealisasikan sehingga memaksimalkan atlet setiap cabor tercapai nantinya dengan target medali emas,” terangnya.
Di tempat yang sama Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengatakan pemberian sarana dan prasarana kepada atlet harus di maksimalkan, “Peraihan medali harus dilakukan, dengan memberikan sarana dan prasana, jangan sampai cabor tidak mampu memiliki fasilitas bagi atlet,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap cabor harus dapat mencapai targetnya dengan membawah medali, selain itu kita harus mengisi cabor yang kosong. Sebab dari 80 cabor yang dipertandingkan, kabupaten pasuruan hanya menurunkan 40 cabor.
“Anggaran besar harus semua cabor terisi tanpa terkecuali sesuai dengan target yang diinginkan, maka pembinaan harus serius,” pungkasnya.(*)






