KabarBaik.co – Cuaca buruk yang terus melanda wilayah Gresik dalam beberapa bulan terakhir membawa dampak signifikan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk produsen kerupuk ikan. Salah satu yang terdampak adalah usaha kerupuk ikan laut milik Mala, warga Desa Sedagaran, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.
Mala mengungkapkan bahwa intensitas hujan yang tinggi menjadi kendala utama dalam proses produksi. “Setiap hari kebanyakan hujan, mas, kadang sejak pagi sudah turun hujan. Jadi produksi kerupuk kami menurun,” ungkapnya, Senin (6/1).
Dalam kondisi normal, usaha kerupuk ikan laut miliknya mampu memproduksi hingga 2 kuintal lebih per hari. Namun, sejak cuaca buruk melanda, produksinya terpaksa turun hingga setengahnya, dengan rata-rata hanya 1 kuintal per hari.
Proses pengeringan menjadi tantangan terbesar. Usaha ini tidak menggunakan alat bantu seperti oven karena alasan biaya. “Kalau pakai oven, biaya operasional kami membengkak, sementara pelanggan juga tidak mau jika harga kerupuk tiba-tiba naik,” jelas Mala.
Alternatif yang dilakukan adalah pengeringan manual dengan memanfaatkan sinar matahari saat cuaca cerah. “Kalau panas saya jemur, kalau hujan langsung saya masukkan. Tapi ya begini, produksinya jadi tidak maksimal,” katanya.
Usaha kerupuk Mala melibatkan lebih dari 12 karyawan sangat merasakan dampak dari penurunan produksi ini. Heroiknya, di situasi yang sulit ini, Mala tetap berupaya mempertahankan operasional agar karyawannya tetap memiliki penghasilan.
“Kalau diliburkan, kasihan karyawan saya. Tapi kalau terus produksi dalam kondisi seperti ini, hasilnya tetap kurang maksimal,” ujarnya.
Hingga kini, belum ada respons atau bantuan dari pemerintah setempat untuk membantu pelaku usaha yang terdampak cuaca buruk. “Saya berharap ada perhatian dari pemerintah, karena kami sangat membutuhkan bantuan, terutama untuk kelangsungan usaha ini,” harap Mala.
Kasus yang dialami Mala mencerminkan rentannya sektor usaha kecil terhadap perubahan cuaca. Ketergantungan pada metode produksi tradisional tanpa teknologi modern membuat usaha-usaha ini mudah terpengaruh kondisi lingkungan.
Dalam situasi ini, dukungan pemerintah seperti subsidi alat pengering atau pelatihan penggunaan teknologi hemat energi sangat dibutuhkan. Selain itu, kebijakan untuk membantu pelaku usaha menghadapi tantangan operasional selama musim hujan juga perlu diprioritaskan.
Cuaca buruk dan hujan berkepanjangan tidak hanya mengancam produksi kerupuk ikan, tetapi juga kelangsungan hidup karyawan dan stabilitas ekonomi lokal. Tanpa intervensi yang tepat, banyak pelaku usaha kecil di Gresik berpotensi menghadapi kesulitan lebih besar. Ini adalah alarm bagi pemerintah dan pihak terkait untuk segera turun tangan memberikan solusi. (*)