Proses Commissioning, Smelter Freeport di Gresik Dipastikan Siap Beroperasi Juni 2024

Editor: Andika DP
oleh -277 Dilihat
Tony Wenas menerima penjelasan mengenai dashboard di area Central Control Building untuk melakukan pengecekan sistem di smelter. (Foto: Humas PTFI)

KabarBaik.co – Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Kecamatan Manyar, Gresik dipastikan siap beroperasi bulan depan, Juni 2024.

Kepastian itu disampikan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas saat meninjau proses commissioning Smelter PTFI di Gresik, Sabtu (25/5) kemarin.

Ia menjelaskan, kunjungannya ke smelter dalam rangka memantau perkembangan penyelesaian pembangunan Smelter PTFI.

“Saat ini kami tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian, percobaan, trial,” kata Tony.

Commisssioning dilakukan, jelas Tony, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter ini untuk selesai secara substansial.

Baca juga:  Quick Count Prabowo-Gibran Menang Telak, Pendukung di Gresik Sujud Syukur dan Cukur Gundul

“Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,” tandasnya.

Ia menjelaskan pembangunan smelter merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.

Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas sebesar 1.7 juta ton per tahun.

Ini menjadikan Smelter PTFI di Gresik sebagai tempat pemurnian tembaga dengan design single line terbesar di dunia.

Baca juga:  JADWAL PELAYANAN SIM KELILING POLRES GRESIK 2024

Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60 persen diekspor dan sisanya 40 persen dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga.

Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100 persen akan dilakukan di dalam negeri.

Baca juga:  5 Fakta Seputar Dugaan Pembunuhan Sadis di Desa Imaan Gresik

“Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah melakukan pekerjaan dengan baik,” bebernya.

“Begitu juga dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” sambung Tony memungkasi.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.