KabarBaik.co – Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Sidoarjo kembali menunjukkan tanda-tanda keterlambatan. Padahal, waktu yang tersisa untuk merampungkan proyek tersebut tinggal sekitar satu bulan. Hingga pertengahan November, progres di lapangan belum mencapai target yang telah ditetapkan.
Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau DLHK Sidoarjo, Hery Santoso, mengungkapkan bahwa pada Jumat (14/11), pekerjaan seharusnya sudah berada di angka 82 persen. Namun laporan terbaru menunjukkan capaian baru 65,9 persen.
“Artinya ada keterlambatan atau deviasi sekitar 16,6 persen,” jelasnya, Rabu (19/11).
Hery menuturkan molornya pengerjaan dipicu beberapa faktor, salah satunya adalah item Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP) yang belum tersedia di lokasi. Kontraktor berjanji akan mengirimkan perlengkapan MEP secara bertahap agar pengerjaan bisa kembali dikejar.
Keterlambatan juga diperburuk oleh material penting seperti granit yang belum lengkap, serta cuaca hujan yang mulai sering turun sehingga menghambat aktivitas pembangunan.
DLHK sudah meminta kontraktor menambah jumlah tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian. Hery menegaskan bahwa pihaknya tetap menargetkan proyek tuntas pada 15 Desember mendatang.
“Kami berharap percepatan bisa dilakukan agar tidak semakin molor,” tegasnya.
Dengan adanya deviasi yang cukup besar, DLHK akan memantau progres proyek secara ketat. Bila dalam satu minggu tidak ada peningkatan signifikan, Show Cause Meeting (SCM) kedua akan digelar sebagai langkah evaluasi terhadap kontraktor.
Hery berharap pekerjaan dapat segera digenjot tanpa harus kembali masuk ke tahap SCM. Ia juga meminta dukungan masyarakat agar proyek senilai Rp 24,6 miliar ini bisa selesai dan memberikan manfaat maksimal bagi warga Sidoarjo.
“Kami mohon doa dari warga, semoga hasil akhirnya nanti memuaskan dan tidak ada lagi keterlambatan,” pungkasnya. (*)






