PSSI Jatim Megap-megap, Tunjukan Komitmen Pengembangan Sepak Bola

oleh -417 Dilihat
1707 Naskah Olahraga Asprov PSSI Jatim scaled
Kongres Tahunan Asprov PSSI Jatim 2024. (Foto: Dian Kurniawan)

KabarBaik.co – Program pengembangan sepak bola di daerah mendapat dukungan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Bahkan, federasi memberi dukungan pendanaan bagi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI daerah senilai Rp500 juta.

Asprov PSSI Jawa Timur memaksimalkan dukungan pendanaan tersebut. Kendati totam pengeluaran PSSI Jatim lebih besar daripada pemasukan. Berdasarkan laporan anggaran pada Kongres Tahunan Asprov PSSI Jatim di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (17/7), diketahui mendapat pemasukan senilai Rp3,81 miliar.

Bantuan dari PSSI sendiri yang diterima untuk termin pertama senilai Rp300 juta. Sementara itu, untuk pengeluaran mencapai Rp6,82 miliar. Artinya, PSSI Jatim mengalami defisit sebesar Rp3,01 miliar.

“(Bantuan ke Asprov) bertahap, ini baru Rp 300juta. (Penggunaan) untuk kegiatan pembinaan sepak bola di Jatim. Dengan pengeluaran Rp6 miliar lebih, harusnya PSSI memberi bantuan yang lebih,” kata Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh menjawab KabarBaik.co.

“Ke depan mungkin seperti itu, kan bertahap. Semakin profesional, insya Allah semakin bisa (berkembang). Karena kalau profesional dan bagus bisa menjadi nilai jual. Sehingga bisa menjadi pemasukan,” lanjutnya.

Untuk diketahui, PSSI Jatim cukup piawai dalam mencari sumber pendanaan berupa dukungan swasta dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap pengembangan sepak bola. Di antaranya dari produk minuman kopi kemasan dalam bentuk bubuk dan produk sarung.

“(Untuk itu) kami berharap ada terobosan dan hal-hal baru. Artinya, kita harus memiliki terobosan untuk mempercepat pengembangan sepak bola, khususnya di Jatim,” ungkap Riyadh.

Lebih lanjut pria yang juga anggota Exco PSSI itu menegaskan sudah memaparkan rencana program Asprov PSSI Jatim setahun ke depan. Salah satu program yang jadi prioritas adalah menggelar workshop untuk Askab, Askot, dan klub anggota PSSI Jatim.

”Karena dari profesionalisme sepak bola itulah yang bisa melahirkan pemain-pemain dari Jawa Timur untuk Indonesia,” tandasnya.

Sepanjang 2023/2024, program PSSI Jatim sangat padat. Di antaranya menggelar Pra Porprov dan Porprov VIII/2023 Jatim, Piala Soeratin U-13, U-15, dan U-17, Liga 3 Jatim dan Piala Pertiwi. Tak hanya itu, ada juga konferensi pelatih dan festival grassroot.

Sementara itu, Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha Destria memuji terobosan-terobosan yang digeber PSSI Jatim. Menurutnya, standar yang telah ditentukan sudah sangat baik dan telah disetujui oleh seluruh anggota PSSI Jatim. Dia pun berharap dalam setahun ke depan akan bisa dilihat prestasi dan hasilnya.

Tisha mengungkapkan ada standar minimal yang diberlakukan merata di semua Asprov. Yakni adanya kompetisi yang mandatory, development mandatory, organisasi mandatory. Ini merupakan standar minimum yang diberlakukan kepada seluruh Asprov di Indonesia.

“Soal apakah semua Asprov itu bisa melampaui standar minimum itu kan tergantung pada masing-masing. Contohnya di Kepulauan Bangka Belitung, kompetisi perempuan mereka lebih banyak berputar dibanding provinsi lain,” ucap perempuan berusia 38 tahun itu.

“Jadi ada kekurangan dan kelebihan masing-masing (Asprov). Tapi standar minimum sudah kita (PSSI) terapkan. Makanya subsidi Rp500 juta itu untuk membantu yang (mencapai) standar minimumnya,” tandas Tisha. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Dian Kurniawan


No More Posts Available.

No more pages to load.