KabarBaik.co – Puluhan hektare lahan nanas di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Rabu malam (29/1). Para petani mengalami kerugian besar akibat tanaman mereka rusak parah.
Salah satu petani yang terdampak, Sukadi, 54 tahun menyebut besarnya kerugian yang dialami para petani hingga capai puluhan hektare.
Ia memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 500 juta. Namun, hingga kini para petani belum melakukan pertemuan untuk membahas solusi atas kejadian ini.
Banjir tersebut rupanya sudah ketiga kalinya, petani menduga penyebabnya perubahan tata guna lahan.
“Di Sepawon dulu tanaman keras, sekarang diambil alih tanaman tebu dan nanas,” ujarnya, Jumat (31/1).
Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut juga menjadi faktor pemicu utama banjir bandang yang merusak tanaman petani.
“Hujan deras kemarin. Banyak petani yang terdampak bencana ini,” tambah Sukadi.
Banjir yang terjadi di lereng Gunung Kelud itu juga menyebabkan putusnya akses utama yang menghubungkan Desa Wonorejo, Trisulo, dengan Sepawon, Plosoklaten. Pondasi jalan di kelokan sungai tergerus air hingga ambrol.
Jalan yang terputus memiliki panjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter.
Di lokasi kejadian, dua unit eskavator telah dikerahkan untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat tergerus banjir. Proses perbaikan dilakukan di Dusun Kentung, Desa Trisulo.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan PTPN XII Ngrangkah Sepawon selaku pemilik wilayah terdampak.
Saat ini, petugas tengah melakukan penanganan darurat guna meminimalisir dampak lebih lanjut. (*)







