PWNU Jatim-Konsulat RRT Siap Perkuat Kerja Sama Kebudayaan, Pendidikan, dan Ekonomi

oleh -91 Dilihat
RRT NU
PWNU Jatim berkunjung ke kantor Konjen RRT di Surabaya.

KabarBaik.co — Upaya mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, juga mendapat dorongan baru dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya. Kedua pihak sepakat menjalin kerja sama strategis di berbagai bidang. Mulai dari pertukaran kebudayaan, pendidikan, hingga pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Kesepahaman itu mengemuka setelah Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) bersama rombongan berkunjung ke Tiongkok pada 26 Oktober–1 November 2025, kemudian diterima langsung oleh Konsul Jenderal RRT di Surabaya, Ye Su, pada 4 November.

“Intinya, kami membahas peluang kerja sama antara PWNU Jatim dan RRT di berbagai bidang. Kami ingin mempelajari modernisasi yang dilakukan Tiongkok dan mengambil nilai-nilai positif yang bisa diterapkan di Indonesia,” ujar Gus Kikin di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Rabu (5/11).

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang itu menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya bertujuan memperluas wawasan, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan kultural antarnegara. “Kami percaya kolaborasi ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.

Sementara itu, Konsul Jenderal RRT di Surabaya, Ye Su, menyambut baik inisiatif PWNU Jatim. Ia menilai hubungan antarwarga melalui pendidikan dan kebudayaan merupakan langkah penting untuk meningkatkan saling pengertian dan toleransi antara kedua bangsa.

“Kami siap bekerja sama dengan PWNU Jatim dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini adalah awal yang baik untuk hubungan yang lebih erat di masa depan,” ujar Ye Su sebagaimana disampaikan Kiai Kikin.

Selama di Tiongkok, delegasi PWNU Jatim menjajaki peluang kolaborasi dengan sejumlah lembaga Islam dan universitas. Mereka juga memperdalam pemahaman tentang konsep “Modernisasi ala Tiongkok” yang dinilai memiliki kesamaan nilai sosial dan kebangsaan dengan Indonesia.

“Dari sisi sosial, moderasi, dan kebudayaan, ada banyak kesamaan antara kedua negara. Pemerintah Tiongkok pun mengakui kebebasan beragama, sama seperti di Indonesia,” kata Gus Kikin.

Dia menambahkan, semangat kebebasan beragama dan cinta tanah air di kedua negara memiliki frekuensi yang sama—selaras dengan prinsip hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman) yang menjadi dasar perjuangan NU sejak didirikan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

Dalam kunjungan itu, rombongan PWNU Jatim yang terdiri atas Wakil Rais Syuriah KH Abd Matin Djawahir, Prof Suparto Wijoyo, dan Prof H Maskuri Bakri juga meninjau lokasi “Canton Fair 2025” di Guangzhou. Menurut Prof Suparto Wijoyo, pameran tersebut memberikan inspirasi tentang pentingnya pemberdayaan UMKM sebagai fondasi ekonomi rakyat.

“Kami melihat banyak kesamaan dengan semangat ekonomi kerakyatan di Indonesia. Dari sana, kami belajar bahwa penguatan sektor UMKM menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Rombongan juga berziarah ke Makam Abu Waqqas di Masjid Huaisheng, Guangzhou, dan bertemu Imam Masjid Huaisheng, Imam Isa, yang menceritakan kisah penyebaran Islam oleh sahabat Nabi, Saad bin Abi Waqqas, ke Tiongkok.

Menurut Prof Suparto, pengalaman berkunjung ke berbagai kota seperti Lanzhou (Gansu), Nanjing (Jiangsu), dan Guangzhou (Guangdong) menunjukkan adanya keselarasan nilai antara peradaban Islam di Tiongkok dan legacy Hadratussyekh Hasyim Asy’ari: ikrar teologis dan kebangsaan, pendidikan adab, pesantren sebagai mercusuar peradaban, pemberdayaan masyarakat, serta semangat moderat dan toleran.

“Dari Tiongkok kami pulang dengan banyak pelajaran, bahwa nilai-nilai moderasi, kebangsaan, dan pemberdayaan adalah jembatan universal untuk membangun dunia yang lebih damai,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.