Ramai Penolakan Ceramah KH Imaduddin di Menganti Gresik

oleh -2648 Dilihat
IMG 4766
Massa Aliansi Umat Islam Jawa Timur saat menggelar demo di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Sejumlah massa menggelar aksi menolak kedatangan dan ceramah KH Imaduddin Utsman al-Bantani di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Senin (5/8) malam. Mereka menilai ceramah KH Imaduddin cenderung provokatif.

Massa dalam jumlah cukup besar itu mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Jawa Timur. Mereka berbondong-bondong mendatangi Desa Sidowungu, Menganti untuk menolak kedatangan penceramah tersebut.

Peserta aksi menggeruduk Desa Sidowungu menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Mereka juga membentangkan spanduk “Tolak Imaduddin Berceramah”. Lantunan selawat juga terus menggema di tengah aksi ini.

Bramada Pratama Putra, Perwakilan Aliansi Umat Islam Jawa Timur menganggap isi ceramah KH Imaduddin penuh dengan nada provokatif. Dalam hal ini, isi ceramah kerap menjelek-jelekan satu sama lain dan menimbulkan perpecahan.

“Karena ceramahnya di manapun itu, tidak hanya di sini, baik di Jatim, Jateng dan Jabar atau di seluruh Indonesia bernuansa provokatif, dalam rangka menjelek-jelekan satu sama lain,” terang Bramada, Senin (5/8).

Menurutnya ceramah itu bisa memecah belah umat. Ia pun menunjukkan salah satu isi ceramah KH Imaduddin yang kontroversial dengan menyebut satu lagu dari Rhoma Irama lebih baik dari 70 orang habaib atau keturunan Nabi Muhammad SAW.

Oleh karenanya, Bramada dan seluruh peserta aksi menolak kedatangan sekaligus ceramah KH Imaduddin Utsman al-Bantani. Ia menegaskan bahwa upaya provokatif yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama tidak boleh dan tidak bisa dibenarkan.

Kendati sempat terjadi perselisihan, massa Aliansi Umat Islam Jawa Timur itu pun akhirnya membubarkan diri sebelum pukul 21.00 WIB. Hal itu setelah adanya kesepakatan antara mereka dengan panitia acara dalam audiensi yang didampingi kepolisian.

“Kita sudah terima surat pernyataannya. Imaduddin tidak akan berceramah. Kalau memang ceramah berisi provokatif, nanti akan ditangkap pak polisi sendiri,” tandas Bramada Pratama Putra, Senin (5/8).

Untuk itu, Bramada meminta agar massa membubarkan diri dan memantau acara tersebut melalui live streaming. Mereka memilih untuk mempercayakan semuanya kepada pihak kepolisian.

Kepada awak media, Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan mengatakan aksi massa itu berhasil diredam setelah menemukan beberapa kesepakatan. “Sudah kondusif, meski ada perselisihan, situasi tidak sampai memanas. Kita ingin tidak ada konflik antara para pendemo dan jemaah yang hadir dalam pengajian tersebut,” kata Arief.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.