KabarBaik.vo– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan status kerawanan bencana di Sumenep, Madura, pasca diguncang gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,0. Hingga Rabu (1/10) pukul 12.00 WIB, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mencatat telah terjadi 117 kali gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama tersebut. Gempa susulan terkuat mencapai M 4,4, sementara yang terkecil M 1,9.
Rentetan guncangan ini menjadi penanda bahwa Sumenep berada di jalur sumber gempa sesar aktif dengan tingkat aktivitas kegempaan yang tinggi. Daryono menegaskan bahwa secara tektonik, Sumenep merupakan kawasan paling rawan gempa dan tsunami di Madura, sebuah fakta yang didukung oleh catatan sejarah bencana yang panjang.
Wilayah ini memiliki rekam jejak tiga kali tsunami (1820, 1843, 1889) dan tujuh kali gempa merusak (termasuk Gempa Sumenep-Sapudi M 6,4 tahun 2018), menjadikannya daerah yang harus memiliki kesiapsiagaan tinggi terhadap potensi bencana berulang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG. (*)






