KabarBaik.co – Ratusan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jember pada Senin (24/3).
Mereka menggelar demo untuk menolak UU TNI yang baru disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Dalam aksi demo tersebut, massa menyatakan tidak akan bubar sebelum semua fraksi di DPRD Jember mau menemui.
“Kami tidak akan bubar sebelum seluruh fraksi di gedung DPRD datang menemui kami,” teriak salah satu orator, Gloria Puspa.
Menurutnya, pengesahan UU TNI sangat cacat formil dan terkesan tergesa-gesa ditambah tanpa melibatkan publik.
“Ini terburu-buru tidak dilakukan gedung DPR RI, justru dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” kata Gloria.
Ia menyebut jika kabar terbaru, pembahasan RUU TNI justru dilakukan di hotel, hingga dijaga ketat aparat.
“Bahkan sampai masyarakat sipil direpresi oleh aparat di hotel tersebut,” imbuhnya.
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jember itu menyampaikan, minimnya keterbukaan informasi publik dalam pembahasan RUU semakin menguatkan adanya perbedaan draf.
“Draf yang diterima masyarakat dan yang disahkan ada perbedaan. Kami khawatir RUU TNI ini mengembalikan dwifungsi militer,” papar Gloria.
Dalam aksi itu, massa akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Hanan Kukuh Ratmono Fraksi Gerindra, David Handoko Seto dan Budi Wicaksono Fraksi Partai Nasdem.
Kemudian, Feni Purwaningsih Fraksi PKS dan Anggun Tri Utami Fraksi PKB dari DPRD Jember Jawa Timur. Holil Asyari Fraksi Golkar, Ikhbal Wilda Farda Fraksi PPP, Wahyu Prayudi Nugroho Fraksi PDIP.
Sampai berita ini diunggah, massa masih bertahan di depan Gedung DPRD Jember dan mendesak agar DPRD Jember menelfon Anggota DPR-RI yang ada di senayan agar menanggapi tuntutan demonstran. (*)
