Ratusan Polisi di Banyuwangi Jalani Tes Narkoba

Reporter: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra
oleh -87 Dilihat
Test urine yang berlangsung di Polresta Banyuwangi.(ikhwan)

KabarBaik.co – Ratusan Anggota Polresta Banyuwangi menjalani tes urine dadakan. Tes dilakukan setelah personel menjalani apel pada Senin (18/3).

Seluruh personel, mulai dari bintara, perwira pertama, hingga perwira menengah, termasuk Pejabat Utama Polresta Banyuwangi turut menjalani tes urine.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono melalui Wakapolresta AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan bahwa tes urine adalah kegiatan internal instansinya.

Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa personel kepolisian bersih dari Narkoba.

Baca juga:  Perketat Pengamanan Jelang WWF, Polsek dan UPT Pelabuhan Muncar Tambah Kamera Pengawas

“Ini kegiatan internal, kami di luar kan memberantas peredaran narkoba. Jaminannya kita sebagai aparat juga harus bersih,” kata dia.

Menurutnya, tidak boleh ada anggota yang menjadi penguna apalagi sebagai pengedar narkoba. Untuk urusan tugas pengungkapan peredaran narkoba, kata Dia, anggota Polisi hanya boleh menyamar untuk menjadi pembeli atau undercover buyer.

“Kalau undercover user atau undercover dealer atau penngedar itu tidak dibenarkan dan itu menyalahi aturan,” terangnya.

Baca juga:  Yayasan Kemala Bhayangkari dan Polsek Gambiran Beri Edukasi Lalu Lintas Pada Anak

Dia memastikan jika ada anggota Polresta Banyuwangi yang kedapatan hasil urinnya positif narkoba akan dilakukan tindakan tegas. Dalam proses internal, yang kedapatan terpapar narkoba akan dilakukan proses dengan sidang kode etik. Karena perbuatannya sudah melanggar etika Kepoilisian.

“Yang kedapatan yang postif kalau ketemu pasti kita proses. Karena kita tidak mau membiarkan anggota kita terjerumus dalam peredaran gelap narkoba, apalagi menjadi dalangnya, apalagi menjadi bandarnya,” katanya.

Baca juga:  Perjuangan Polisi di Banyuwangi Sebrangi 3 Sungai Besar Demi Kawal Logistik Pemilu 2024

Dia menegaskan, tes urin kepada anggota Polresta Banyuwangi ini dilaksanakan secara rutin dan insidentil. Yang rutin, kata Dia, bisa dilaksanakan sebulan sekali atau dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan yang bersifat insidentil dilakukan sesuai kebutuhan. Jika ada yang dicurigai maka saat itu juga dilakukan tes urin.

“Hari ini kita laksanakan masif. Ini salah satu bentuk pencegahan, mengantisipasi,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.