KabarBaik.co – Maraknya kendaraan besar yang melanggar jam operasional menjadi atensi serius jajaran Satlantas Polres Gresik. Pelanggaran itu dikeluhkan pengguna jalan, apalagi saat jam-jam sibuk berangkat dan pulang kerja, pagi dan sore hari.
Merespon keluhan masyarakat, Satlantas Polres Gresik pun berkomitmen untuk menggalakkan patroli hunting system untuk meminimalisir hal tersebut. Pihaknya tidak segan menindak tegas pengemudi truk yang melanggar jam operasional.
Bahkan selama bulan Agustus kemarin, Korps Bhayangkara Lalu Lintas mengeluarkan 106 surat tilang kendaraan angkutan. Mayoritas menyasar truk over dimensions & over load (ODOL) yang kerap melanggar jam operasional.
“Banyak keluhan masyarakat terkait truk-truk besar yang melanggar jam operasional, baik secara langsung ataupun di media sosial. Sudah berulangkali terjaring razia, namun tetap kembali melakukan pelanggaran-pelanggaran,” ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca, Kamis (5/9).
Sesuai regulasi, pembatasan operasional berlaku sejak pukul 05.00-08.00 WIB. Serta pada sore hari sejak pukul 15.00-18.00 WIB. Hal ini untuk mengurangi potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di jam sibuk.
Dalih mengejar setoran menjadi alasan para pengemudi tetap nekat melanggar regulasi tersebut. “Sebagai tindak lanjut, kami akan bersurat ke manajemen perusahaan agar mengatur time schedule kendaraan operasionalnya,” beber Alumnus Akpol 2015 itu.
Mayoritas pelanggar biasanya terpantau di beberapa titik. Misalnya kendaraan yang melintasi kawasan exit tol Cerme, Manyar, serta wilayah Duduksampeyan. “Saat kedapatan melanggar akan langsung kami tindak tegas berupa tilang,” terangnya.
Selain menilang ratusan truk besar, selama Agustus lalu Satlantas Polres Gresik juga mengeluarkan 1.196 tilang kepada pengendara roda 2 dan roda 4. Kepolisian berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas. Ini penting untuk mengurangi angka kecelakaan. (*)
