Ratusan Warga Mengare Gresik Meluruk JIIPE dan Smelter Freeport Via Darat dan Laut, Tuntut 60 Persen Serapan Tenaga Kerja Lokal

oleh -8940 Dilihat
78019d36 30e3 4dda b9ca 16d2e0dde40b
Ratusan warga Mengare menggelar aksi demo di dekat smelter PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE, Kecamatan Manyar, Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Baru saja dilanda kebakaran, smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dikepung ratusan warga Mengare yang menggelar aksi demonstrasi di dekat area pabrik raksasa itu, Selasa (15/10).

Aksi ratusan warga ini menuntut penyerapan 60 persen tenaga kerja lokal di smelter PT Freeport Indonesia dan KEK JIIPE. Sebagaimana Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.

Demonstrasi ini tergolong nekat, karena massa meluruk wilayah steril itu melalui jalur darat dan laut. Ratusan warga masuk melalui jalur tikus menggunakan sepeda motor.

Massa jalur darat ini pun berhenti di gate 1. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘Buat Apa Dibangun Pabrik Pengolah Emas, Kalo Kita Tetap Susah Beli Beras!!!‘. Kedatangan massa pun dijaga ketat oleh petugas kemananan dari perusahaan maupun aparat kepolisian.

Dari jalur terpisah, sebagian massa yang datang menggunakan perahu berhenti di area pelabuhan. Mereka langsung naik ke daratan sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Kita Merasa Asing Ditanah Kita Sendiri‘.

IMG 6894
Warga Mengare menaiki perahu untuk menempuh jalur laut demo di dekat smelter PT Freeport Indonesia, KEK JIIPE, Kecamatan Manyar, Gresik. (Foto: Ist)

Salah satu pendemo, Abdul Amin menyampaikan, tuntutan masyarakat Mengare komplek utamanya adalah lapangan pekerjaan. Janji pihak kawasan sebanyak 60 persen untuk warga lokal belum terealisasi.

“Kami ingin menyampaikan aspirasi terkait ketenagakerjaan yang pernah dijanjikan oleh pihak kawasan (KEK JIIPE, red). Janji 60 persen penyerapan tenaga kerja sejauh ini belum terealisasi,” kata Abdul Amin.

Tuntutan serupa disampaikan Koordinator Aksi, Abdul Wahab Sya’roni. Ia menyebut, pembangunan kawasan JIIPE sangat terdampak bagi warga Mengare Komplek yang keseharian bekerja sebagai nelayan dan petambak.

Harusnya, kata Wahab, mereka yang terdampak diprioritaskan bekerja di Smelter PTFI yang sudah mulai beroperasi.

“Kami menuntut hak-hak kita sebagai warga Mengare disejahterakan terkait adanya PT Freeport ini. Banyak orang beranggapan sebagai warga lokal terutama berada di ring satu penyerapan tenaga kerja sangat besar. Tapi sampai saat ini belum kami rasakan,” ungkapnya.

Roni berharap, dengan adanya demo ini akan ada mediasi dan solusi yang disepakati bersama. Namun, bila mediasi tidak tercapai kesepakatan, maka tidak menutupkemungkinan warga akan menggelar demo kembali dengan massa yang lebih besar.

“Ketika aspirasi yang kita sampaikan ke pihak kawasan dan PT Freeport tidak dikabulkan, maka kita akan bawa massa yang lebih besar lagi. Kita buktikan bahwasanya kalau kita ini warga lokal yang kompak,” tukasnya.

Menanggapi demo warga Mengare tersebut, pihak PT Freeport Indonesia menegaskan senantiasa memantuhi ketentuan dari Pemda Jatim dan Kabupaten Gresik mengenai prioritas tenaga kerja dari desa sekitar smelter yang telah memenuhi kualifikasi dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.

“PTFI terbuka kepada setiap perusahaan lokal yang ingin bekerja sama dan berkontribusi dalam operasional smelter dengan melewati proses kualifikasi, verifikasi, dan evaluasi,” Katri Krisnati, VP Corporate Communications
PT Freeport Indonesia, dalam keterangannya, Selasa (15/10).

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.