KabarBaik.co – Ratusan masyarakat menyerbu Pendopo Bupati Gresik pada Selasa, (23/9). Sejak pagi, warga sudah memadati lokasi untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau dalam gelaran Gerakan Pangan Murah.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik itu digelar serentak di sembilan titik diantaranya di kecamatan Manyar, Sidayu, Cerme, Kebomas, Gresik, Driyorejo, Menganti, Kedamean, dan Wringinanom. Di pendopo, kegiatan ini mewadahi dua kecamatan sekaligus, yakni Gresik dan Kebomas.
Salah satu komoditas yang paling diburu adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). “Saya beli beras SPHP seharga Rp57,500, isi 5 kilogram per karung, dan kali ini membeli 4 karung. Ini saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Lilik, warga Desa Pulonpancikan, yang mengaku datang sejak pukul 07.00.
Produk lain yang tak kalah diminati adalah Minyakkita kemasan bantal 1 liter. Harga yang ditawarkan Rp15 ribu, lebih murah dari pasar yang biasanya Rp17–18 ribu per liter. Rara Ajeng, warga Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, menyebut selisih harga ini cukup signifikan. “Biasanya paling murah Rp16 ribu, di sini hanya Rp15 ribu,” katanya.
Antusiasme juga datang dari kalangan ibu muda. Dwi Apriliyani, warga Usman Sadar, menganggap kegiatan ini menjawab kebutuhan masyarakat di tengah mahalnya bahan pokok. “Acara ini menarik, karena sekarang harga bahan pokok cukup tinggi. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, apalagi untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Ia berharap gerakan pangan murah dapat rutin digelar, minimal setiap dua atau tiga bulan sekali.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro, memastikan stok pangan mencukupi. “Untuk hari ini ada 9 titik. Di pendopo kita siapkan 8 ton. Kalau kurang, kami komunikasikan dengan Bulog dan insyaallah siap dropping,” katanya.
Eko menjelaskan, harga beras SPHP saat ini di kabupaten Gresik masih berada di bawah harga eceran tertinggi (HET). “SPHP Medium maksimal HET Rp12.500, sementara beras medium non-SPHP Rp13.500. Di Gresik, insyaallah harganya masih di bawah HET. Stoknya melimpah, berapa pun kebutuhan masyarakat bisa kita komunikasikan dengan Bulog,” tutur dia.
Gerakan pangan murah ini sekaligus menjadi respon atas arahan Kementerian Pertanian. “Arahan Pak Mentan, berapa pun kebutuhan masyarakat akan beras SPHP, kita komunikasikan dengan Bulog dan insyaallah bisa terpenuhi,” tandas Eko menegaskan.(*)