Rentan Bullying dan Kekerasan saat MPLS, IPNU Bentuk 1.954 Relawan Se-Jawa Timur

Editor: Hardy
oleh -101 Dilihat
Pembukaan Rakorwil PW IPNU Jatim di kampus Unisla, Minggu (2/6). (ist)

KabarBaik.co- Selesai Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), para murid lazim mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Nah, menjelang MPLS itu, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim membentuk 1.954 relawan anti-bullying dan kekerasan. Tujuannya, turut mencegah potensi tindakan tidak terpuji itu.

“Pembentukan ribuan relawan itu merupakan hasil Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Universitas Islam Lamongan (Unisla) pada Minggu (2/6) kemarin,” kata Ketua PW IPNU Jatim M Fakhrul Irfansyah, dalam keterangannya di Surabaya, Senin (3/6).

Salah satu agenda dalam Rakorwil ini adalah pembentukan relawan tersebut untuk ikut mengawal pelaksanaan MPLS di sekolah-sekolah se-Jatim. Bukan tanpa alasan pentingnya pengawasan. Sebab, PW IPNU Jatim juga menyoroti fenomena sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Salah satunya bullying dan kekerasan.

Baca juga:  Masyarakat Kota Makin Kritis dan Religius, Pesantren Mesti Memenangkan Perang Narasi

Fakhrul mengatakan, pihaknya tentu ikut resah atas fenomena-fenomena sosial tersebut. Dia menegaskan, bullying dan kekerasan di sekolah-sekolah harus mendapat atensi sebaik mungkin. “Karena itu, kami sebagai organisasi pelajar ingin berkontribusi kepada sekolah dalam pelaksanaan MPLS,” ujarnya.

Relawan yang dibentuk itu, lanjut Fakhrul, akan menjadi pioner IPNU di kabupaten/kota se-Jatim. Relawan dengan jumlah 1.954 pelajar se-Jatim itu dengan pembagian 54 koordinator wilayah Jatim, 400 relawan di tingkat kabupaten/kota, dan 1.500 di tingkat kecamatan.

Sementara itu, Koordinator Relawan  Syifa’ul Mukminin menjelaskan, relawan MPLS memiliki tugas pengawalan dengan beberapa metode. Pertama, menjadi fasilitator MPLS di sekolah selama pelaksanaannya. Kedua, menjadi narasumber saja tanpa ikut mengawal penuh pelaksanaan MPLS.

Baca juga:  Bersama Melawan Bullying: Peran Kita untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Selain itu, IPNU juga membagi kategori sekolah yang akan didampingi relawan MPLS menjadi tiga kategori. Pertama, sekolah yang ada PK IPNU-IPPNU. Kedua, sekolah NU yang tidak ada PK IPNU-IPPNU. ‘’Dan ketiga adalah sekolah negeri, baik SMP sederajat maupun SMA sederajat. Semoga memberikan manfaat,’’ paparnya.

Rakorwil PW IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jatim itu dibuka Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan dihadiri Majelis Alumni IPNU Jatim, serta seluruh pimpinan cabang IPNU dan IPPNU se-Jatim. Selain itu, hadir juga Anggota DPR RI terpilih dari PDIP Nilayani Hardianti.

Baca juga:  Membelah Hujan, PWNU Jatim Berangkatkan 15 Bus Rombongan Mudik Bareng

Sekretaris PW IPPNU Jatim Alfiah Rista menambahkan, Rakorwil) kali ini memiliki tujuan strategis untuk merumuskan pola kaderisasi yang adaptif terhadap tantangan masa kini. “Dalam pertemuan ini, fokus utama diarahkan pada upaya menjawab kekhawatiran terkait penurunan usia anggota IPPNU, serta mempersiapkan mekanisme kaderisasi yang lebih efektif untuk tingkatan berikutnya,’’ paparnya.

Alfiah menyatakan, dengan pendekatan yang berbasis pada analisis kebutuhan dan dinamika generasi muda, Rakorwil ini diharapkan mampu menghasilkan solusi komprehensif. Tidak hanya berorientasi pada peningkatan kuantitas, tapi juga kualitas kader IPPNU ke depan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.