KabarBaik.co- Surabaya berubah menjadi lautan hijau, Selasa (17/6) malam. Ribuan Bonek, sebutan suporter Persebaya Surabaya, tumpah ruah ke jalanan, Mereka merayakan HUT ke-98 Persebaya dengan konvoi penuh semangat dan kebanggaan. Suara klakson, nyanyian chants, dan kibaran bendera hijau menjadi pemandangan khas yang menyelimuti jalanan Kota Pahlawan.
Pantauan di lapangan, di beberapa lokasi, ratusan sepeda motor mengular. Para suporter itu mengenakan atribut kebesaran Persebaya. Dari Bundaran Waru, Jalan Embong Malang, Jalan Blauran, hingga Jalan Nginden, jalanan seolah penuh dengan iring-iringan suporter yang bergerak menuju Gelora 10 Nopember, Tambaksari, yang menjadi titik pusat perayaan malam puncak HUT Persebaya.
Tak hanya soal kemacetan, malam itu Surabaya seperti biasa menyaksikan sebuah tradisi tahunan yang menggambarkan betapa cintanya warga pada klub kebanggaan Kota Pahlawan ini. Meski jalanan padat, semangat yang terpancar dari raut wajah para Bonek menunjukkan nyala antusiasme. Bak aliran air yang tak bisa dibendung.
“Sekitar 2.000 personel kami kerahkan malam ini (Selasa malam, Red) untuk memastikan perayaan berjalan aman dan kondusif,” ujar AKP Rina Shanti, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, kepada awak media.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memberikan lampu hijau pelaksanaan konvoi tahunan tersebut. Saat menghadiri acara pelantikan rektor Universitas Airlangga (Unair), Eri menyampaikan harapan agar semangat Bonek tetap terjaga namun tetap menghormati ketertiban umum. “Silakan konvoi, rayakan dengan penuh semangat. Tapi tetap jaga Surabaya agar tetap rukun dan damai,” ucap Eri.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan HUT Persebaya akan mencapai puncaknya tepat pukul 00.00 WIB di Gelora 10 Nopember, lengkap dengan flare, nyanyian kebesaran, dan atmosfer emosional yang kerap membuat bulu kuduk merinding.
Malam itu bukan sekadar konvoi. Ini adalah pernyataan cinta Arek-arek Suroboyo kepada Persebaya, klub yang telah menjadi simbol semangat, perjuangan, dan kebanggaan selama hampir satu abad.
Tradisi Anniversary Game
Sementara itu, tradisi tahunan berupa Anniversary Game yang biasa dinanti para pendukung Persebaya harus absen tahun ini. Persebaya resmi membatalkan laga menyambut HUT itu. Sejatinya, pertandingan akan digelar melawan Persela Lamongan, 28 Juni 2025. Namun, bukan Persebaya namanya jika tak menyiapkan kejutan pengganti yang lebih meriah.
Keputusan ini diambil manajemen Green Force lantaran jadwal terlalu mepet dan padat. Termasuk agenda Training Camp (TC) Timnas Indonesia. “Laga anniversary tahun ini terpaksa ditiadakan. Kami terpaksa melakukan itu karena waktunya berdekatan dengan TC timnas,” ungkap Ram Surahman, Ketua Panpel sekaligus Sekretaris Tim Persebaya.
Meski demikian, para suporter tak perlu kecewa. Sebab, Persebaya tengah menyiapkan laga spesial pengganti dalam rangka launching tim musim 2025/2026. Rencananya, duel ini akan digelar pada bulan Juli, walaupun tanggal dan lawan tanding masih dirahasiakan. “Nanti laga tersebut akan kami laksanakan pada bulan Juli. Untuk tanggalnya, masih kami cari yang terbaik,” lanjut Ram.
Namun, bocoran informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa Persita Tangerang kemungkinan besar akan menjadi lawan Persebaya dalam laga pembuka tersebut. Pertandingan ini dirancang menjadi ajang unjuk gigi skuad anyar asuhan pelatih Eduardo Perez, yang musim ini membawa ambisi baru.
Tak hanya itu, laga ini juga akan digelar setelah Persebaya pulang dari training camp di Australia. Ya, tim akan terbang ke Negeri Kanguru pada 6 Juli, lalu menghadapi Western Australian Football Team dalam uji coba internasional pada 9 Juli, sebelum kembali ke Surabaya pada 11 Juli.
Batalnya anniversary game memang mengecewakan sebagian fans. Tapi rencana ini justru menjadi pemanasan menuju musim baru yang penuh optimisme. Launching tim bukan hanya sekadar formalitas, tapi juga momen kebangkitan Persebaya dengan wajah dan semangat baru. Jadi, Juli bukan akhir penantian, melainkan awal petualangan baru bersama Green Force. (*)
