Ribuan Mahasiswa KKN Ditarik Pulang Gegara Curanmor Marak. Ini Sosok Kapolres Lumajang

oleh -108 Dilihat
KAPOLRES LUMAJANG
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar. (Foto IG)

KabarBaik.co – Lumajang, salah satu kabupaten di Jawa Timur, tengah dalam sorotan luas. Ini setelah sejumlah kampus menarik pulang sebanyak 1.328 mahasiswanya yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang. Apa pasal? Karena kekhawatiran atas maraknya pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Bahkan, beberapa mahasiswa sudah menjadi korbannya.

Penarikan massal mahasiswa KKN karena curanmor marak itu sepertinya baru kali pertama terdengar. Lantaran menyangkut masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), maka sorotan itu pun mengarah ke sosok Kapolres yang saat ini dijabat AKBP Alex Sandy Siregar. Ini sekaligus menjadi tantangan baginya.

Perwira menengah Polri tersebut baru enam bulan memegang tongkat komando di Polres Lumajang, tepatnya sejak 22 Januari 2025. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Kepala Koordinator Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Koorspripim) Polda Jatim. Jauh sebelumnya, pada 2018 silam, alumnus Akpol 2011 itu juga pernah menjabat sebagai Wakapolres Dumai.

Sejatinya, beberapa bulan sejak menjabat sebagai Kapolres, tingginya kasus curanmor dan pencurian lain di wilayah hukum Kabupaten Lumajang telah menjadi atensi serius. Bahkan, Alex menginstruksikan tindakan tegas terhadap para pelaku, jika perlu dengan opsi tembak di tempat.

“Untuk kasus pencurian kendaraan bermotor, pencurian hewan, pencurian dengan kekerasan, dan tindak kejahatan berat lainnya, tembak saja tidak apa-apa,” ujar AKBP Alex Sandy Siregar dalam pernyataan resminya, 5 Juni 2025, seperti dikutip banyak media.

Pernyataan tegas ini disampaikan sebagai bentuk respons terhadap keresahan masyarakat Lumajang yang kerap menjadi korban aksi kriminalitas, terutama di wilayah pedesaan. Kapolres menilai bahwa langkah-langkah represif perlu dilakukan secara terukur untuk memberikan efek jera kepada para pelaku dan memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.

Selain itu, Alex juga meminta seluruh jajaran Polres Lumajang, khususnya personel yang bertugas di lapangan, untuk meningkatkan kehadiran fisik di tengah masyarakat. Kehadiran polisi di lingkungan warga bukan hanya sebagai bentuk patroli keamanan, melainkan juga sebagai sarana deteksi dini terhadap potensi tindak kejahatan.

“Khususnya untuk para personel di lapangan, saya minta agar benar-benar dekat dengan masyarakat. Kembangkan kemampuan prediktif, petakan potensi-potensi kejadian kejahatan, terutama yang berkaitan dengan pencurian,” kata Alex.

Alex juga menyatakan pentingnya strategi kepolisian yang berbasis analisis, bukan semata-mata reaktif. Dia mendorong agar seluruh anggota Polres Lumajang mampu membaca situasi dengan cermat, melakukan pemetaan wilayah rawan, serta menyusun langkah pencegahan yang tepat sasaran.

“Kita harus mengambil langkah-langkah kepolisian yang betul-betul terukur, tegas, dan berdasarkan prediksi yang baik. Semua tindakan harus diarahkan untuk mencegah kejahatan sebelum terjadi,” paparnya.

Kini, di tengah masa kepemimpinannya yang masih relatif singkat, Alex menghadapi ujian serius. Penarikan massal mahasiswa KKN itu menjadi sinyal bahwa keamanan di Kabupaten Lumajang sedang dalam sorotan publik. Masyarakat menanti langkah konkret untuk memulihkan rasa aman serta memastikan kejadian serupa tak terulang, agar kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat di Lumajang ke depan dapat kembali berjalan tanpa rasa waswas. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.