KabarBaik.co- Kapolda Jatim sampai saat ini masih dijabat Imam Sugianto, merangkap sebagai Asisten Utama Kapolri. Jumat (14/2), ia resmi naik pangkat. Dari Inspektur Jenderal (Irjen) naik ke Komisaris Jenderal (Komjen). Kini, di pundak perwira tinggi asal Malang, Jatim, itu resmi tersemat tiga bintang.
Dengan demikian, Korps Bhayangkara kembali mencatatkan sejarah, Ada Kapolda berpangkat Komjen. Lazimnya, Kapolda ditempati jenderal bintang dua atau Irjen. Sebelumnya, Kapolda dijabat Komjen juga pernah terjadi di Polda Papua. Yakni, saat dijabat Komjen Mathius D. Fakhiri pada Agustus 2024 lalu. Namun, belakangan mundur karena ikut running di Pemilihan Gubenur Papua.
Jenderal Asal Malang Tambah Bintang, Bursa Calon Kapolda Jatim Kini Menghangat
Prosesi kenaikan pangkat Imam Sugianto dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain Imam, ada beberapa perwira lainnya yang juga mendapatkan kenaikan pangkat bintang.
Imam mendapatkan amanat baru sebagai Asisten Utama Kapolri pada 3 Februari 2025 lalu. Namun, ternyata tidak serta merta jabatan Kapolda Jatim, ada yang menggantikannya. Imam sendiri akan memasuki masa pensiun pada 11 Maret 2025 mendatang. Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, usia pensiun anggota Polri adalah 58 tahun.
Imam mendapat amanah sebagai Kapolda Jatim sejak 14 Oktober 2023. Artinya, belum genap dua tahun menjadi Semeru 1. Ia menggantikan Irjen Pol Toni Hermanto yang memasuki usia pensiun. Imam merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Kesatuannya adalah Intelijen.
Dalam karirnya di Kapolisian, dia mengemban beberapa jabatan strategis. Di antaranya, Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya, Kapolres Gresik (2008), Sekretarus Pribadi (Sespri) Kapolri, Kapolres Metro Bekasi Kota (2009), Kapolres Metro Jakarta Selatan (2011). Setelah itu, Imam diberi tugas sebagai Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2012.
Selepas menjadi Ajudan Presiden SBY, Imam diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dijabat mulai 27 Agustus 2014 hingga 3 September 2015.
Sejumlah posisi lainnya adalah Wakapolda Kalimantan Barat, 2 Agustus 2019-3 Agustus 2020. Lalu, Asisten Operasi Kapolri, 3 Agustus 2020-17 Desember 2021. Dan, Kapolda Kalimantan Timur, 17 Desember 2021-14 Oktober 2023.
Selama menjabat sebagai Kapolda Jatim, sejumlah prestasi membanggakan diukir Imam. Terutama mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 di Jatim yang berlangsung aman, damai, dan kondusif.
Memang, sempat ada gejolak lokal di Pulau Madura menjelang pesta demokrasi tersebut. Namun, buah kesegipan Imam beserta jajaran, konflik imbas dinamika politik itu berhasil diredam. Demikian juga ketika tergelar Pilkada serentak 2024. Praktis Jatim tetap aman, sejuk dan kondusif. Beberapa apresiasi dan penghargaan pun diraih Imam. Termasuk penghargaan dari media dan PWI Jatim.
Dalam ungkap kasus, Polda Jatim di bawah kepemimpinannya, juga terbilang mencatatkan banyak prestasi yang membanggakan. Terbaru ungkap kasus pembunuhan dan mutiliasi pada pekan lalu. Kasus ini menjadi atensi luas di tanah air. Sebab, tersangka Rachmad Tri Hardianto alias Antok membunuh korban dengan cara sadis dan dramatis. Korbannya adalah Uswatun Khasanah, ibu dua anak yang berwajah cantik, asal Kabupaten Blitar. Kasus itu cepat terungkap hanya dalam hitungan hari.
Di luar tugas kedinasa di Korps Bhayangkara, Imam juga aktif di olahraga bola voli. Ia mendapat amanah masyarakat Jatim sebagai ketua umum Persatuan Bola Volis Seluruh Indonesia (PBVSI) Jatim periode 2024-2028. Selama kepengurusannya, juga mencatatkan prestasi gemilang. Yakni, Jatim sukses meraih emas di PON XXI. Selain itu, tim Putra Polda Jatim berhasil menjadi juara pertama Kapolri Cup 2024.
Sejauh ini, calon Kapolda Jatim pengganti Komjen Imam Sugianto masih belum terang. Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho meminta masyarakat untuk menunggu. ’’Kita tunggu hasilnya, mana yang dipilih Bapak Kapolri berdasarkan kriteria tertentu. Dan nanti kalau sudah dipilih sama Bapak Kapolri akan kita sampaikan kepada teman-teman sekalian,’’ katanya kepada awak media Jakarta, Rabu (12/1).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, beberapa nama pati disebut-sebut memiliki kans sebagai Kapolda Jatim. Nama-nama yang dihimpun KabarBaik.co itu antara lain:
1. Irjen Pol Dr H Sandi Nugroho
Sandi lahir pada 1 Juli 1973, di Salatiga, Jawa Tengah. Ia memiliki istri bernama Eka Leny Sidik dan empat orang anak. Sejak 26 Februari 2023, Sandi menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri. Ia lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 sebagai lulusan terbaik. Prestasi ini menandai awal karir gemilangnya di kepolisian.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, Sandi melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2002. Kemudian, Sandi mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri pada 2009. Sandi menyelesaikan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) pada 2018. Pendidikan Sespimti menjadi bekal para Pati Polri sebagai pemimpin strategis dalam mengelola organisasi kepolisian.
Perjalanan karier Sandi diawali di Polda Metro Jaya pada 1995. Setahun berselang, ia menjabat sebagai Pamapta di Polres Metro Jakarta Pusat. Pada 1997, Sandi menjabat sebagai Kepala Unit Resintel di Polsek Kebayoran Baru, dan dua tahun kemudian menjadi Kepala Unit Jatanras di Polres Metro Jakarta Selatan.
Pada tahun 2002, Sandi berpindah tugas ke Medan, Sumut. Ia menjabat sebagai Kapolsek Medan Labuhan, dilanjutkan sebagai Kapolsek Medan Baru pada 2003. Lima tahun kemudian atau 2008, naik sebagai Kepala Satuan Reskrim di Polresta Medan. Baru pada 2011, Sandi menjabat sebagai Kapolres Bandung. Pada 2016-2017, ia kembali ke Medan sebagai Kapolrestabes Medan.
Selanjutnya, untuk kali pertama Sandi mendapat tugas di Jatim. Ia dipercaya jadi Kapolrestabes Surabaya, dari 2019 hingga 2020. Nah, khusus saat dinas di Kota Pahlawan ini, dari catatan yang dirangkum KabarBaik.co, ada sejumlah prestasi yang gemilang dan mendapat banyak apresiasi kala itu. Di antaranya, ketegasan dalam memerangi tindak kriminalitas. Beberapa pelaku kejahatan terpaksa ditembak mati. Sebut saja di antaranya kasus begal sadis, gembong narkoba, residivis dan spesialis ranmor antardaerah.
Lalu, pengamanan sebanyak 100 kilogram sabu-sabu dan 11 juta pil koplo. Sandi juga dikenal sebagai Bapaknya Bonek, sebutan suporter Persebaya Surabaya. Maklum, Sandi kerap memfasilitasi nonton bareng (nobar) di sejumlah Polsek dan di Mapolrestabes Surabaya.
Di luar itu, Sandi juga dikenal sebagai perwira yang cinta lingkungan hidup. Ia getol melakukan reboisasi pohon di Kota Surabaya. Apalagi, ketika itu ratusan pohon tumbang pada musim hujan akhir 2019.
Selepas dari Surabaya, pada 2020, Sandi sempat menjadi oenyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri. Sebagai penyidik senior, Sandi banyak menangani kasus-kasus besar. Setelah itu, menjadi Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri, bertanggung jawab atas pengembangan SDM di Polri. Dan, sejak 2023, ia dipercaya sebagai Kepala Divisi Humas Polri, yang bertanggung jawab atas komunikasi dan hubungan masyarakat Polri.
2, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo
Ribut Hari Wibowo, lahir 30 Juli 1974, di Magetan, Jatim. Ia lulusan Akpol 1996 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Saat ini, jenderal bintang dua itu menjabat Kapolda Jateng menggantikan Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang saat itu diangkat menjadi Inspektur Kementerian Perdagangan (Kemendag). Namun, dalam Pilkada serentak 2024, Luthfi menjadi gubernur Jateng terpilih.
Ribut lulus dari Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat (Sespimmen) Polri pada 2010 Polri. Kemudian, Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri pada 2020. Ia memang mendapatkan pendidikan spesialisasi lalu lintas. Namun, Ribut lebih banyak bekerja di bidang sumber daya manusia (SDM) di Polri. Sebut saja, pernah menjabat sebagai Kasubbagkatpa Bagpangkat Robinkar SSDM Polri.
Ribut mulai diangkat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) pada 2014. Kali pertama sebagai Kapolres di Salatiga. Sejak saat itu, Ribu beberapa kali menjabat sebagai Kapolres di beberapa daerah. Pada 2015, diangkat menjadi Kapolres Tegal. Satu tahun kemudian berpindah tugas ke Surabaya untuk menduduki jabatan Kabagbinkar Ro SDM Polda Jatim.
Kembali menjabat sebagai Kapolresta pada 2017. Yakni, sebagai Kapolresta Surakarta. Dua tahun di Solo, Ribut terbang ke Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Kalteng. Lalu, 2019, kembali ke Mabes sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Akpol Lemdiklat Polri.
Satu tahun kemudian, pada 2020, Ribut ditunjuk menjadi Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri dan Karobinkar SSDM Polri 2021. Kemudian, sejak Juli 2024, Ribut dipromosikan sebagai Kapolda Jateng.
3. Irjen Pol Pipit Rismanto
Pipit Rismanto lahir pada 30 Desember 1972 di Salatiga, Jateng. Pati yang sejak 27 Maret 2023 lalu menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar). Ia lulusan Akpol 1994. Berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjabat Kapolda Kalbar, ia menjabat Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri
Karir Pipit di kepolisian juga terentang cukup panjang. Pada tahun 2011, Pipit pernah bertugas sebagai Kapolres Bangka. Di pulau yang kaya akan tambang timah itu, Pipit juga pernah menjadi Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada tahun 2015. Hingga kemudian pad 2021, Pipit berhasil naik pangkat menjadi Brigjen dan menjabat sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri, sebelum diberi mendapat sebagai Kapolda.
Pipit juga memiliki rekam prestasi yang cukup cemerlang. Pada Oktober 2022, misalnya. Ia ditunjuk memimpin tim khusus (timsus) bentukan Polri untuk menyelidiki kasus gagal ginjal akut pada anak.
Pipit juga mengungkap kasus mafia tambang di Kalimantan Timur yang viral ketika itu. Kasus ini berawal dari pernyataan Ismail Bolong, mantan anggota Polres Samarinda. Pengakuan Ismail Bolong sempat viral karena menyebut dirinya pengepul batu bara ilegal dan menyetorkan uang Rp 6 miliar ke seorang petinggi Polri.
Namun, Ismail Bolong telah menarik pengakuannya. Dia mengklarifikasi bahwa ada pati Polri yang menekannya untuk membuat video pengakuan pemberian uang ke seorang petinggi Polri tersebut. Ismail Bolong juga mengaku tidak pernah memberikan uang apapun.
***
Yang menarik, dari tiga nama Pati yang disebut-sebut memiliki peluang sebagai calon Kapolda Jatim itu sama-sama memiliki aroma Salatiga. Sandi dan Pipit sama-sama kelahiran Salatiga. Adapun Ribut memang kelahiran Magetan. Namun, pernah bertugas di Salatiga.
Apakah prediksi itu benar atau tidak? Tentu menunggu kepastiannya. Yang jelas, selain tiga nama tersebut, beberapa nama lain juga tengah berkembang. Di antaranya, Irjen Pol Anwar, yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Bengkulu. Anwar adalah lulusan Akpol 1991 yang memiliki pengalaman dalam bidang sumber daya manusia (SDM). Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Karowatpers SSDM Polri,
Juga, Irjen Pol Achmad Kartiko. Saat ini, menjabat sebagai Kapolda Aceh. Kartiko lulusan Akpol 1991. Berpengalaman dalam bidang intelejen. Jabatan sebelumnya adalah Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah BP2MI.
Lalu, Irjen Pol Midi Siswoko Wau, Kapolda Maluku Utara. Ia adalah lulusan Akpol 1993 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan sebelumnya, Direktur Energi dan Kependudukan Badan Intelejen Negara (BIN).
Lalu, ada nama Brigjen M. Sabilul Alif, yang saat ini menjadi Wakapolda Kalimantan Timur (Kaltim). Jika diangkat jadi Kapolda Jatim, maka pangkatnya tentu otomatis naik menjadi Irjen. Sabilul merupakan lulusan Akpol 1996, yang berpengalaman di bidang Lalu Lintas. Dia pernah menjadi Ajudan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakapol Banten.
Lepas siapakah jenderal yang akan menjadi Kapolda Jatim nanti, pasti mereka semua terbaik. Di kalangan awak media ada seloroh menarik. Bahwa, siapapun yang terpilih nanti mesti memiliki satu syarat tambahan ini. Yakni, selain menjalankan atkivitas rutin kedinasan, jika benar mendapat amanah Kapolda itu mesti rutin turun ke sawah. Membumi bersama petani untuk mewujudkan swasembada pangan. (*)