Ribuan Peziarah Padati Makam Gus Dur di Jombang Usai Penetapan Pahlawan Nasional

oleh -104 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 10 at 4.24.27 PM
Para peziarah memadati makam Gus Dur di Tebu Ireng Jombang (Teguh Setiawan

KabarBaik.co – Ribuan peziarah memadati kompleks makam Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Pondok Pesantren Tebuireng, Diwek, Jombang, Senin (10/11).

Para peziarah berdatangan usai Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tertanggal 6 November 2025.

Pantauan di lokasi, sejak pagi hingga menjelang zuhur, arus peziarah tampak tak pernah surut. Mereka datang silih berganti untuk berdoa dan mengenang sosok tokoh yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme itu. Rombongan peziarah datang dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur hingga Jawa Barat.

“Menurut saya bagus, beliau memang layak disebut pahlawan. Banyak jasanya untuk Indonesia, orangnya jujur, bersih, dan penuh keteladanan,” ujar Rakja, 32, peziarah asal Indramayu, Jawa Barat, saat ditemui usai berziarah.

Hal senada disampaikan Qoni’ah, Kepala MTs Ma’arif NU Blitar, yang setiap tahun rutin membawa murid-muridnya berziarah ke makam Gus Dur. Ia mengaku bangga karena tokoh yang selama ini dijadikan teladan di sekolahnya akhirnya mendapat pengakuan negara.

“Ini momentum bersejarah. Gus Dur bukan hanya tokoh NU, tapi juga pejuang demokrasi dan kemanusiaan. Beliau membela kaum lemah, memperjuangkan minoritas, dan menanamkan nilai keberagaman,” ujarnya.

Menurut Qoni’ah, keteladanan Gus Dur menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneladani sikap inklusif dan berpikiran terbuka.

“Beliau itu simbol keistiqamahan. Tidak eksklusif, tidak hanya berpihak pada yang besar. Inilah yang membuat Gus Dur dicintai semua golongan,” tambahnya.

Dalam pandangannya, sikap istiqamah dan pemikiran luas Gus Dur patut dijadikan contoh oleh para siswa.

“Beliau sangat peduli terhadap demokrasi. Gus Dur mengayomi semua pihak, bahkan yang minoritas pun beliau bela,” ujarnya melanjutkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur dalam upacara di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Gelar tersebut diserahkan langsung kepada istri almarhum, Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

Dalam Keppres disebutkan, penghargaan itu diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasa luar biasa Gus Dur dalam memperjuangkan persatuan bangsa, demokrasi, dan pendidikan Islam.

“KH Abdurrahman Wahid adalah tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri untuk kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme,” demikian bunyi narasi dalam upacara penganugerahan tersebut.

Selain Gus Dur, pemerintah juga menetapkan sembilan tokoh lain sebagai Pahlawan Nasional, di antaranya Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, Marsinah, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dan Syaikhona Muhammad Kholil.

Bagi masyarakat Jombang, penghargaan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Gus Dur bukan hanya tokoh nasional, tetapi juga bagian dari sejarah besar Pesantren Tebuireng yang menjadi simbol peradaban Islam dan pusat perjuangan intelektual di Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.