KabarBaik.co – Aliran sungai Brantas di Kampung Gerabah, Penanggungan, Kota Malang, menjadi tempat berlangsungnya prosesi sakral larung sesaji dan kenduren Sabtu (26/7) kemarin. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan ruang budaya di tujuh kampung yang ada di Kota Malang.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Ki Demang, menyampaikan bahwa gagasannya untuk mengadakan Festival Kali Brantas ini bertujuan untuk menciptakan ruang budaya di tujuh kampung. “Kami telah merencanakan kampung-kampung yang akan menjadi fokus kami. Dengan cara ini, secara tidak langsung, kami memperkenalkan budaya kepada masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Atria kota Malang, Minggu (27/7).
Proses larung sesaji dimulai dengan arak-arakan warga dan anak-anak yang membawa sesaji berupa ikan, bunga, dan hasil bumi. Demang mengungkapkan bahwa larung ini melambangkan semua elemen kehidupan alam. “Larung itu bukan sekadar melepaskan, melainkan mengkomunikasikan pesan bahwa kita hidup harmonis dengan alam, dan kita harus seimbang antara apa yang kita ambil dan yang kita berikan,” katanya.
Setelah larung, Demang mengundang masyarakat untuk berkumpul merayakan keberkahan dan persatuan. “Kami mengajak mereka untuk menikmati nasi berkat dari acara ini bersama-sama,” tegasnya.
Sementara itu, seniman lokal, Winarto Erkam, menghargai bahwa di kampung ini bukan hanya ruang bagi para seniman untuk mendapatkan apresiasi, tetapi juga menjadi bagian penting bagi warga dalam mengekspresikan diri. “Warga Gerabah sendiri adalah seniman sejati, melalui seni tari, topeng, hingga kerajinan gerabah yang diwariskan dari generasi ke generasi dilakukan di sini,” pungkasnya. (*)