KabarBaik.co – Rumah Potong Hewan (RPH) Gresik, di bawah naungan Dinas Pertanian Gresik, sukses melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilaporkan pada agenda evaluasi realisasi APBD Triwulan IV tahun 2024, Senin (20/1) lalu.
Dari target Rp 115 juta, RPH Gresik mampu meraih pendapatan hingga Rp 177 juta. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Gresik, Viki Mustofa.
“Iya itu benar, target Rp 115 juta dan berhasil tercapai Rp 177 juta, yang artinya kita berhasil mencapai target 154 persen, ” ujar ungkap Viki saat dimintai keterangan (22/1)
Ia menjelaskan sejumlah langkah strategis yang diterapkan RPH Gresik sehingga mampu mendongkrak pendapatan. Salah satunya adalah keberhasilan RPH Gresik sebagai pionir di Jawa Timur dalam memperoleh Sertifikat Halal dari BPJPH dan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
“Sertifikat ini meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk kami. Banyak kios daging dan pasar kini menjadikan produk RPH Gresik sebagai pilihan utama,” jelasnya.
Selain itu, RPH Gresik juga melakukan penyesuaian tarif retribusi sesuai peraturan daerah terbaru. “Penyesuaian tarif ini kami lakukan dengan tetap mempertimbangkan daya beli masyarakat, sehingga tidak memberatkan pelanggan namun tetap mendukung peningkatan PAD,” tambah Viki.
Inovasi lain yang menjadi sorotan adalah pelayanan USG (ultrasonografi) untuk sapi betina sebelum dipotong. “Dengan layanan ini, kami membantu memastikan kondisi kesehatan sapi, yang sekaligus menambah sumber pendapatan kami,” katanya.
RPH Gresik juga memperkenalkan retribusi untuk tempat penitipan kulit ternak yang memberikan tambahan pendapatan. Untuk memperluas jangkauan, pelanggan RPH Gresik kini mendapatkan banner gratis berisi informasi produk halal dan ber-NKV.
“Banner ini kami berikan agar konsumen tahu bahwa daging yang dijual pelanggan kami telah melalui proses yang halal dan terjamin kualitasnya. Ini meningkatkan kepercayaan di pasar,” terang Viki.
Kedepan, Dinas Pertanian Gresik berencana memperluas kapasitas RPH untuk menampung lebih banyak ternak. “Dengan kapasitas yang lebih besar, kami yakin kontribusi terhadap PAD akan terus meningkat,” pungkasnya.
Prestasi ini menunjukkan bagaimana inovasi dan komitmen Dinas Pertanian Gresik mampu mendorong kemajuan sektor peternakan sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi daerah. (*)