KabarBaik.co – Bupati Jombang Warsubi resmi menandatangani Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030 yang telah disepakati bersama DPRD Jombang.
Penandatanganan dilakukan usai rapat paripurna di kantor DPRD Jombang. Dalam keterangannya, Warsubi menyampaikan bahwa penyusunan dokumen perencanaan lima tahunan ini tidak hanya berlandaskan dinamika lokal, tetapi juga mempertimbangkan situasi ekonomi nasional dan global.
“Ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan krisis pangan dunia harus direspons dengan memperkuat fondasi ekonomi daerah seperti yang selama ini sudah kita lakukan,” kata Warsubi dalam keteranganya yang diterima pada Jumat (27/6).
Menurut Warsubi, arah pembangunan ekonomi Jombang ke depan tetap berpegang pada prinsip ekonomi Pancasila, yang menekankan keadilan sosial, gotong royong, dan kedaulatan rakyat.
“Kita tidak boleh terlalu bergantung pada dinamika pusat atau pasar global. Harus bangun kekuatan dari bawah kuatkan kedaulatan pangan, dorong UMKM, dan jadikan kawasan industri sebagai lokomotif pertumbuhan,” tegasnya.
Warsubi menyebut, ketahanan pangan berbasis lokal akan menjadi prioritas utama. Ia menekankan pentingnya sinergi antar petani, koperasi desa, dan industri pengolahan hasil pertanian agar nilai tambah tidak lari ke luar daerah.
Pemkab Jombang, lanjutnya, juga akan mempercepat pengembangan kawasan industri terpadu yang ramah lingkungan dan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara maksimal.
“UMKM dan industri kecil menengah akan terus kita dorong naik kelas. Ini bagian dari misi kemandirian ekonomi berbasis kekuatan rakyat,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, Warsubi menegaskan pentingnya pelibatan desa dalam pembangunan ekonomi daerah. Ia ingin desa tidak hanya jadi objek pembangunan, tapi juga subjek utama.
“Kita akan perluas program pendampingan ekonomi desa, optimalkan dana desa untuk kegiatan produktif, dan buka akses digitalisasi serta pemasaran bagi pelaku usaha di akar rumput,” bebernya.
Dengan disahkannya RPJMD 2025–2030, Warsubi optimistis Jombang bisa menjadi daerah yang tangguh menghadapi krisis dan adaptif terhadap peluang pertumbuhan.
“Kita ingin memastikan bahwa kemajuan ekonomi berpijak pada keadilan sosial, gotong royong, dan kesejahteraan bersama. Jangan sampai hanya dinikmati segelintir orang, tapi benar-benar dirasakan sampai tingkatan dusun,” pungkasnya.(*)