KabarBaik.co – Upaya cepat dilakukan RSUD Jombang bersama Pemerintah Desa Temuwulan dalam menangani Sulton (7), bocah asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, yang menderita kelainan jantung bawaan.
Langkah sigap ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Jombang agar Sulton mendapatkan penanganan medis terbaik.
“RSUD Jombang langsung menindaklanjuti arahan Bupati. Pada 29 September kami meninjau kondisi pasien dan segera membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dr. Fery, perwakilan RSUD Jombang, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10).
Dari hasil pemeriksaan medis, Sulton diketahui menderita penyakit jantung bawaan jenis single ventricle dan juga mengindikasikan gejala stunting. RSUD Jombang kemudian berkoordinasi dengan RS Siti Khodijah Sidoarjo, rumah sakit tempat Sulton sempat dirawat sebelumnya.
“Pasien sudah menjalani pemeriksaan dan terapi obat selama 30 hari, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya,” lanjut dr. Fery.
Saat ini, Sulton dijadwalkan menjalani tindakan kateterisasi jantung di RSUD Dr. Soetomo. Namun, karena antrean panjang, ia masih menunggu giliran dengan nomor antrean 128.
“Sambil menunggu, kondisi Sulton tetap kami pantau secara intensif di RSUD Jombang. Saat ini dia sedang mengalami demam dan batuk, tapi kondisinya cukup stabil,” tambahnya.
Pihak RSUD memastikan akan terus memberikan pendampingan dan pemantauan rutin, mengingat kondisi medis Sulton yang cukup kompleks.
“Tindakan kateterisasi ini bersifat invasif, jadi tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus melalui evaluasi menyeluruh mulai dari status gizi hingga kesiapan medis,” jelas Kasi Pelayanan RSUD dr. Sangidu.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang intensif antara pihak rumah sakit, keluarga pasien, Puskesmas Perak, dan Pemdes Temuwulan.
“Kami pastikan setiap perkembangan akan segera ditindaklanjuti. Komunikasi dengan semua pihak terus dijaga agar penanganan optimal,” ujarnya.
Kepala Desa Temuwulan, Totok Joko Purnomo, mengapresiasi respon cepat RSUD Jombang dalam menangani warganya.
“Kami berterima kasih atas keterbukaan dan kerja sama yang baik dari RSUD. Harapannya, sinergi seperti ini terus terjalin agar tidak ada miskomunikasi di lapangan,” ungkap Totok. (*)