KabarBaik.co – PT Terminal Teluk Lamong kembali menjadi tujuan studi banding internasional. Kali ini, giliran Saigon New Port (SNP), operator pelabuhan terbesar di Vietnam, yang datang langsung untuk melihat penerapan teknologi digital dan konsep ramah lingkungan di terminal modern milik Pelindo Group tersebut.
SNP dikenal sebagai pemain utama di industri pelabuhan Vietnam. Perusahaan ini menguasai sekitar 57 persen pangsa pasar peti kemas nasional, serta 90 persen volume pasar peti kemas di Kota Ho Chi Minh melalui dua terminal utamanya, Cat Lai Port dan Cai Mep–Thi Vai International Terminal.
Dalam waktu dekat, SNP tengah menyiapkan pelabuhan baru dengan teknologi semi-otomatis. Terminal Teluk Lamong dipilih sebagai destinasi benchmarking karena dinilai berhasil mengimplementasikan sistem serupa sejak awal beroperasi, sekaligus menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mengusung konsep green port.
Kunjungan SNP kali ini juga didampingi oleh Realtime Business Solutions (RBS), penyedia sistem operasional pelabuhan internasional yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Terminal Teluk Lamong dalam mengembangkan digitalisasi operasional.
“Terminal Teluk Lamong berkomitmen menghadirkan efisiensi logistik yang berwawasan lingkungan. Kehadiran Saigon New Port menjadi momentum penting untuk saling berbagi pengalaman sekaligus memperkuat kerja sama di sektor pelabuhan dan logistik,” ujar Syaiful Anam, Senior Manager Sekretaris Perusahaan & Hukum PT Terminal Teluk Lamong, Selasa (30/9).
Apresiasi juga datang dari pihak Vietnam. Executive Vice President Saigon New Port, Nguyen Phuong Nam, menilai penerapan Automatic Stacking Crane (ASC) di Surabaya menjadi contoh nyata modernisasi pelabuhan yang sejalan dengan tren global.
“Terminal Teluk Lamong telah mengadopsi teknologi yang bisa menjadi referensi bagi pengembangan pelabuhan di Vietnam. Ini pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas layanan dan daya saing Saigon New Port,” katanya.
Rangkaian kunjungan ditutup dengan agenda lapangan bersama tim SNP, RBS, dan Terminal Teluk Lamong. Para delegasi diajak melihat langsung integrasi sistem digital dengan peralatan semi-otomatis yang mendukung operasional pelabuhan berkelas dunia tersebut.