KabarBaik.co – Aksi pembakaran terjadi di kawasan waterpark Kangean, Sumenep, pada Selasa (4/11) malam. Peristiwa ini dipicu oleh kesalahpahaman masyarakat terkait informasi penangkapan sejumlah nelayan oleh aparat keamanan.
Sebelum melakukan pembakaran, massa sempat mendatangi Polsek Kangean untuk mempertanyakan kabar penangkapan para nelayan yang diduga menjadi provokator dalam aksi pengusiran kapal induk milik KEI, perusahaan yang tengah melakukan uji seismik di perairan Kangean.
Karena tidak puas dengan penjelasan aparat, massa kemudian bergerak menuju kawasan waterpark yang berjarak sekitar 900 meter dari Mapolsek Kangean, dan melakukan pembakaran di lokasi tersebut.
Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menegaskan bahwa kabar penangkapan itu tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, aparat memang sempat mengamankan beberapa warga untuk dimintai keterangan, namun tidak ada yang ditahan.
“Memang ada masyarakat yang diamankan, tapi bukan ditangkap atau ditahan. Mereka hanya diminta klarifikasi dan kemudian dikembalikan setelah diberi pemahaman agar tidak berbuat anarkis,” ujar Rivanda saat dikonfirmasi KabarBaik.co, Rabu (5/11).
Situasi sempat memanas saat massa membakar beberapa bagian di depan area waterpark.
“Yang dibakar itu waterpark, bukan Polsek. Saya lihat sendiri ada kayu dan baliho di depan area waterpark yang sempat dibakar,” jelas Rivanda.
Namun, menurutnya, sekitar pukul 21.30 hingga 22.00 WIB, massa mulai membubarkan diri setelah aparat melakukan pendekatan persuasif.
“Kalau saya dapat informasi, tadi malam sekitar pukul 21.30 sampai 22.00, massa sudah membubarkan diri dan kembali ke tempatnya masing-masing,” ujarnya.
Pasca kejadian, aparat gabungan dari Polres Sumenep dan Kodim 0827/Sumenep terus melakukan patroli bersama untuk memastikan keamanan wilayah.
“Tadi pagi pihak kepolisian bersama Kodim juga sudah patroli di lokasi kejadian. Alhamdulillah, situasi sudah benar-benar kondusif, tidak ada lagi kerumunan warga,” tambah Rivanda.
Pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut dengan mengumpulkan rekaman video dan keterangan saksi untuk mengetahui kronologi lengkap.
“Kami masih mendalami apakah yang dibakar hanya area waterpark atau juga ada bangunan lain di sekitarnya,” ujarnya.
Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan selalu menempuh jalur damai jika ada persoalan.
“Kami sampaikan agar masyarakat tidak membawa senjata tajam, tidak menyalakan petasan sembarangan, dan menyampaikan aspirasi melalui jalur yang benar,” tegasnya.
Sementara itu, kerugian material akibat kebakaran masih dalam proses pendataan. “Kami masih fokus menjaga situasi tetap kondusif sambil mendata kerugian di lokasi,” pungkas Rivanda. (*)






