KabarBaik.co – Tak hanya mahir mengaji, kelompok santri di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang juga piawai bermain teater.
Mereka tergabung dalam ekstrakurikuler teater bernama Teater Pitulikur di Asrama Al-Furqon, Pondok Pesantren Darul Ulum.
Baru-baru ini, mereka unjuk kebolehan dalam pementasan teater berjudul ‘Kecekek’ di Gedung Kesenian Kabupaten Jombang pada Jumat (7/2) malam hingga Sabtu (8/2) dini hari.
Pementasan ini disaksikan oleh masyarakat umum dan para seniman di Kabupaten Jombang.
Ahmad Rafi Fahmi, pimpinan produksi pementasan teater ‘Kecekek’, mengatakan bahwa pementasan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Teater Pitulikur di luar pondok dan disaksikan masyarakat umum.
“Setiap penampilan disaksikan oleh 200 orang peserta. Ini merupakan pentas perdana kami dari kalangan para santri yang melibatkan penonton umum dan seniman-seniman di Kabupaten Jombang,” ujarnya.
Para pemeran teater ini adalah santri yang masih duduk di bangku SMP dan SMA dengan usia rata-rata 13-18 tahun. Ahmad Maulana Akbar, sutradara pementasan ini, menjelaskan bahwa teater ‘Kecekek’ bercerita tentang kehidupan seorang pria renta yang tinggal berdua dengan cucu dan seekor kambing peliharaan.
“Cerita ini sederhana. Dimana ada seorang kakek tua, kerja serabutan, harus menghidupi cucu dan kambingnya. Karena pekerjaan serabutan dan kebutuhan tinggi, ia harus berhutang sama-sini ke tetangga,” ungkapnya.
Menurut Ahmad, banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari cerita tersebut, seperti pentingnya berjuang di usia muda agar tidak kesulitan di masa tua.
“Itu juga akan menjadi pembelajaran bagi para santri yang memainkan peran dan juga penonton. Kami ingin menyampaikan pesan, bahwa selagi masih muda teruslah berusaha, sehingga ketika sampai di masa tua kehidupan bisa lebih tenang dan berjalan baik,” tandasnya.
Pementasan teater ini menjadi bukti bahwa santri tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga memiliki bakat dan minat di bidang seni. (*)